Luhut Pandjaitan Ogah Jadi Cawapres 2024: Sudah Cukuplah
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 19:17 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan dirinya tidak akan menemani Anies Baswedan sebagai cawapres 2024.
"Saya enggak berpikir untuk ke sana lagi 2024 sudah cukup lah," ujarnya usai menjadi pembicara di salah satu gedung teater di Jakarta Selatan, Sabtu, (29/10/2022).
Diketahui, sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengungkapkan sejumlah nama yang berpotensi menjadi kandidat cawapres pendamping Anies untuk 2024.
Di antaranya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Luhut Binsar Pandjaitan.
Ali menyatakan secara pribadi lebih mendukung Luhut menjadi cawapres Anies. Sebab, menurut dia, Luhut mempunyai kemampuan, karakter, dan jejaring yang kuat.
Luhut pun menegaskan akan menolak tawaran tersebut. Karena, baginya telah cukup berada di Pemerintahan.
"Iya (tolak tawaran Partai NasDem)," tegasnya.
Lihat Juga: Luhut Pandjaitan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
"Saya enggak berpikir untuk ke sana lagi 2024 sudah cukup lah," ujarnya usai menjadi pembicara di salah satu gedung teater di Jakarta Selatan, Sabtu, (29/10/2022).
Diketahui, sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengungkapkan sejumlah nama yang berpotensi menjadi kandidat cawapres pendamping Anies untuk 2024.
Di antaranya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hingga Luhut Binsar Pandjaitan.
Ali menyatakan secara pribadi lebih mendukung Luhut menjadi cawapres Anies. Sebab, menurut dia, Luhut mempunyai kemampuan, karakter, dan jejaring yang kuat.
Luhut pun menegaskan akan menolak tawaran tersebut. Karena, baginya telah cukup berada di Pemerintahan.
"Iya (tolak tawaran Partai NasDem)," tegasnya.
Lihat Juga: Luhut Pandjaitan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
(muh)
tulis komentar anda