Sebelum Meninggal, Dokter Mikhael Robert Marampe Yakin Pandemi Covid-19 Bisa Diatasi

Senin, 27 April 2020 - 19:50 WIB
Aktor teater Gegeh B. Setiadi memerankan isolasi mandiri dalam pentas monolog bertajuk Pandemi di Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
JAKARTA - Tenaga medis yang meninggal karena terpapar Covid-19 terus bertambah. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat melakukan penilaian terhadap diri sendiri terkait kemungkinan tertular berdasarkan gejala, riwayat kontak, dan perjalanan.

Humas PB IDI Halik Malik mengungkapkan, total sudah ada 24 dokter yang meninggal karena Covid-19. Kabar terbaru dokter Mikhael Robert Marampe meninggal dunia di Jakarta pada Minggu (26/4/2020).

Menjelang akhir hayatnya, almarhum menyampaikan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Persahabatan. Ia mengungkapkan dinyatakan positif melalui rapid test. Saat itu, ia mengabarkan kondisinya sudah membaik dan mengapresiasi tim medis yang tekun merawatnya.



"Buat teman-teman yang ada di garda terdepan tetap semangat dan wajib menggunakan APD yang sesuai standar. Semangat selalu dokter, perawat, dan semua tim yang ambil bagian dalam memerangi Covid-19," ujarnya seperti dikutip dari akun Instagramnya.

PB IDI, kata Halik, sangat berduka dan memberikan apresiasi khusus kepada Mikhael. "Beliau optimis pandemi ini bisa diatasi jika orang-orang tetap di rumah," ujarnya melalui WhatsApp kepada SINDOnews, Senin (27/4/2020).

PB IDI mengimbau masyarakat untuk disiplin terhadap upaya memutus rantai penularan. Halik menuturkan, kemungkinan ada orang yang tidak mengetahui apakah ada riwayat kontak dengan pasien Covid-19. Saat ini, banyak orang terpapar Covid-19 tanpa gejala (OTG).

"Banyak yang tidak mengetahui sebelumnya kalau dirinya sudah tertular. Oleh karena itu, screening perlu lebih diperketat di setiap fasilitas kesehatan," tegasnya.

Orang-orang yang merasakan gejala Covid-19 bisa memanfaatkan berbagai aplikasi untuk self assessment agar mengetahui kemungkinan tertular atau tidak. Masyarakat harus jujur menyampaikan informasi mengenai riwayat perjalanan, kontak, dan penyakit sebelumnya.

"Garda terdepan dalam penanggulangan wabah corona ini adalah masyarakat. Dokter dan tenaga medis lainnya adalah benteng terakhir," pungkas Halik.
(zik)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More