Memimpin Perubahan untuk Perbaikan
Jum'at, 21 Oktober 2022 - 15:40 WIB
Moeldoko
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia
MENGHADAPI berbagai ancaman global dan nasional, kita harus punya visi yang jelas agar bisa menjadi bangsa yang tangguh. Melalui buku “M-Leadership Berani Memimpin: Move, Motivate, and Make a Difference” (2022) penulis menjelaskan pembentukan dan pengembangan jiwa kepemimpinan. Hal ini disampaikan penulis dalam orasi ilmiah untuk meraih doktor honoris causa pada bidang pembangunan manusia di Universitas Negeri Semarang, 22 Oktober 2022.
Baca Juga: koran-sindo.com
Merujuk visi Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (2019), meliputi: (1) Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-citanya, (2) Indonesia yang demokratis, yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat, (3) Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum, (4) Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia, dan (5) Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.
Lebih lanjut, Presiden memberi arahan berupa visi pembangunan Indonesia 2045, yakni: (1) Pembangunan sumberdaya manusia, (2) Pembangunan infrastruktur, (3) Penyederhanaan regulasi, (4) Penyederhanaan birokrasi, dan (5) Transformasi ekonomi. Visi besar ini kemudian diterjemahkan ke dalam misi dan program aksi yang dilakukan sebagai agenda bangsa.
Atas dasar itu, penulis merumuskan konsepsi M-Leadership Berani Memimpin, dengan tiga langkah strategis: Move, Motivate, and Make a Difference. Pengalaman kepemimpinan di bidang militer, bisnis dan pemerintahan, mengajarkan pengelolaan tiga jenis kompetisi, yaitu: Persaingan Kekuasaan (Power Competition), Persaingan Pelayanan Publik (Public Service Competition), dan Persaingan Pasar (Market Competition).
Secara esensial, konsep M-Leadership bisa berkontribusi pada upaya membangkitkan manusia Indonesia yang tangguh guna menjawab tantangan nasional dan global.
Faktor Kepemimpinan
Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia
MENGHADAPI berbagai ancaman global dan nasional, kita harus punya visi yang jelas agar bisa menjadi bangsa yang tangguh. Melalui buku “M-Leadership Berani Memimpin: Move, Motivate, and Make a Difference” (2022) penulis menjelaskan pembentukan dan pengembangan jiwa kepemimpinan. Hal ini disampaikan penulis dalam orasi ilmiah untuk meraih doktor honoris causa pada bidang pembangunan manusia di Universitas Negeri Semarang, 22 Oktober 2022.
Baca Juga: koran-sindo.com
Merujuk visi Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (2019), meliputi: (1) Indonesia yang tidak ada satu pun rakyatnya tertinggal untuk meraih cita-citanya, (2) Indonesia yang demokratis, yang hasilnya dinikmati oleh seluruh rakyat, (3) Indonesia yang setiap warga negaranya memiliki hak yang sama di depan hukum, (4) Indonesia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi kelas dunia, dan (5) Indonesia yang mampu menjaga dan mengamankan bangsa dan negara dalam dunia yang semakin kompetitif.
Lebih lanjut, Presiden memberi arahan berupa visi pembangunan Indonesia 2045, yakni: (1) Pembangunan sumberdaya manusia, (2) Pembangunan infrastruktur, (3) Penyederhanaan regulasi, (4) Penyederhanaan birokrasi, dan (5) Transformasi ekonomi. Visi besar ini kemudian diterjemahkan ke dalam misi dan program aksi yang dilakukan sebagai agenda bangsa.
Atas dasar itu, penulis merumuskan konsepsi M-Leadership Berani Memimpin, dengan tiga langkah strategis: Move, Motivate, and Make a Difference. Pengalaman kepemimpinan di bidang militer, bisnis dan pemerintahan, mengajarkan pengelolaan tiga jenis kompetisi, yaitu: Persaingan Kekuasaan (Power Competition), Persaingan Pelayanan Publik (Public Service Competition), dan Persaingan Pasar (Market Competition).
Secara esensial, konsep M-Leadership bisa berkontribusi pada upaya membangkitkan manusia Indonesia yang tangguh guna menjawab tantangan nasional dan global.
Faktor Kepemimpinan
tulis komentar anda