Teknologi Maju, Kelompok Teroris Tinggalkan Metode Tatap Muka
Senin, 06 Juli 2020 - 09:08 WIB
“Itulah kita berharap Pemuda Pancasila, kita sama-sama mengingatkan generasi muda kita bahwa hari ini memang ada paham-paham yang tidak sejalan dengan Pancasila. Hal ini dapat kita identifikasi kepada mereka-mereka yang mulai menggunakan cara-cara kekerasan. Kekerasan yang dimaksud itu bukan hanya kekerasan secara fisik, tetapi juga kekerasan kata-kata yang bisa mempengaruhi generasi muda kita untuk kemudian melakukan aksi kekerasan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno menyampaikan apresiasinya kepada Kepala BNPT yang telah mengundang Pemuda Pancasila dan melakukan talkshow bersama.
“Dalam 40 tahun terakhir usia Pemuda Pancasila, baru kali ini kami diundang oleh pemerintah dan yang mengundang itu adalah BNPT. Terkait dengan terorisme sendiri sebetulnya bisa dilihat, jika ada suatu organisasi yang Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)-nya bertentangan dengan Pancasila maka bisa saja itu kemudian disebut organisasi teroris dan sebagainya,” ujar Japto.
Menurut dia, dalam hal beragama, kalau ada yang fanatik itu sebenarnya adalah hal normal. Namun yang tidak boleh itu adalah yang ekstrem, yakni menganggap diri paling benar. Dan hal ini tentunya tidak bisa diselesaikan oleh BNPT saja.
“Karena ekstrem itu, dia menganggap dirinya yang paling benar, ini yang kemudian jadi masalah. Masalah ini sendiri tidak bisa hanya diselesaikan oleh BNPT saja. Tetapi semua menteri, gubernur hingga bupati, wali kota juga harus ikut bertanggung jawab. Maka para Kepala Daerah itu harus komunikasi dengan warganya, diajak ngobrol,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, SE, MBA, menjelaskan untuk mencegah generasi muda terpapar paham radikal terorisme diperlukan pendekatan khusus.
“Perlu pendekatan khusus jika ingin merangkul generasi milenial agar tidak terkena paham radikal terorisme itu, karena anak muda saat ini menggandrungi gadget dan media sosial. Maka perlu ditekankan melalui media yang sama bahwa Indonesia yang memiliki nilai-nilai filosofi Pancasila, Kebhinnekaan yang saling menghargai dan toleransi yang tinggi,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini.
Sementara itu, Ketua Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila KPH Japto Soelistyo Soerjosoemarno menyampaikan apresiasinya kepada Kepala BNPT yang telah mengundang Pemuda Pancasila dan melakukan talkshow bersama.
“Dalam 40 tahun terakhir usia Pemuda Pancasila, baru kali ini kami diundang oleh pemerintah dan yang mengundang itu adalah BNPT. Terkait dengan terorisme sendiri sebetulnya bisa dilihat, jika ada suatu organisasi yang Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)-nya bertentangan dengan Pancasila maka bisa saja itu kemudian disebut organisasi teroris dan sebagainya,” ujar Japto.
Menurut dia, dalam hal beragama, kalau ada yang fanatik itu sebenarnya adalah hal normal. Namun yang tidak boleh itu adalah yang ekstrem, yakni menganggap diri paling benar. Dan hal ini tentunya tidak bisa diselesaikan oleh BNPT saja.
“Karena ekstrem itu, dia menganggap dirinya yang paling benar, ini yang kemudian jadi masalah. Masalah ini sendiri tidak bisa hanya diselesaikan oleh BNPT saja. Tetapi semua menteri, gubernur hingga bupati, wali kota juga harus ikut bertanggung jawab. Maka para Kepala Daerah itu harus komunikasi dengan warganya, diajak ngobrol,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, SE, MBA, menjelaskan untuk mencegah generasi muda terpapar paham radikal terorisme diperlukan pendekatan khusus.
“Perlu pendekatan khusus jika ingin merangkul generasi milenial agar tidak terkena paham radikal terorisme itu, karena anak muda saat ini menggandrungi gadget dan media sosial. Maka perlu ditekankan melalui media yang sama bahwa Indonesia yang memiliki nilai-nilai filosofi Pancasila, Kebhinnekaan yang saling menghargai dan toleransi yang tinggi,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini.
(dam)
tulis komentar anda