New Urbanisme Ala Anies Baswedan

Sabtu, 15 Oktober 2022 - 13:09 WIB
Opsi tersebut membutuhkan banyak biaya sosial dan ekonomi. Maka, alternatif terbaik saat ini adalah mengatur aksesibilitas warga kota agar antartitik pusat aktivitas terhubungkan moda transportasi yang nyaman, biaya terjangkau, serta waktu perjalanan yang singkat.

Harus diakui Anies terbilang berhasil dalam upaya mengintegrasi transportasi demi konektivitas penggunaan lahan kota yang “lompak katak”. Janji kampanye menyelesaikan persoalan kemacetan perlahan terwujud meski kemacetan masih terjadi di beberapa tititk. Laporan TomTom Traffic Index menunjukan pergeseran membaik DKI Jakarta pada daftar kota termacet di dunia.

Setelah bertahun-tahun bertengger pada posisi tiga, lalu pada 2018, 2019 menjadi peringkat ketujuh. Kemudian pada 2020 keluar dari posisi 10 besar, di mana Jakarta menempati urutan 31, lalu meningkat 15 peringkat, menempati posisi 46 pada 2021.

Integrasi transportasi umum memberi efek domino pada ruang kota yang tumbuh tercerai-berai. Pada saat bersamaan, kondisi demikian menjadi daya ungkit pengguna angkutan pribadi beralih moda ke angkutan umum.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan, pengguna angkutan umum mengalami peningkatan 200% dalam kurun waktu tiga tahun terakhir yang membuat kota ini diganjar Honorable Mantion pada Penghargaan Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Beautifikasi Ruang Kota

Mempercantik ruang kota merupakan komponen lain kebijakan Anies. Penataan ruang memang tidak melulu soal menata lahan. Fasilitas kota pun butuh sentuhan kekinian agar relevan dan memberi kepuasan lebih bagi penggunan, semisalinstagramable.

Sudut-sudut kota di-upgradeagar terlihat cantik merupakan suatu keniscayaan.Beautifikasihalte transjakarta, jembatan penyebarangan orang (JPO), taman kota, pedestrian, mural tempok/atap perkampungan, konon memberi nuansa rekreatif bagi warga di tengah hiruk pikuk ibu kota.

Akan tetapi, fasilitas kota tak sekadar pendukung aktivitas warga, melainkan juga media rekreasi warga. Upaya beautufikasi pun harus bersifat menyeluruh.Innerdanouter beautification. Selain menjadi ruang yang cantik, juga harus nyaman dan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya. Innerdanouteryang sejalan akan membuat ruang mempunyai cita rasa bagi warganya. Sebaliknya, dominasiinneratauouteradalah cacat ruang.

Citayam Fashion Week (CFW) di Pedestrian Sudirman Thamrin cukup menggambarkan kepincangan beautifikasi ruang kota. Pedestrian dan zebra cross nyaman dan menarik menjadi media roduksi kegiatan baru yang mencederai fungsi aslinya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More