Menumbuhkan Kesetiakawanan Kesehatan

Kamis, 13 Oktober 2022 - 22:26 WIB
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menopang pendanaan masyarakat adalah menumbuhkan kesetiakawanan kesehatan. Dapat dimulai dari kalangan pengusaha, masyarakat umum, organisasi masyarakat (ormas), dan organisasi profesi. Indonesia mempunyai banyak ormas dan organisasi profesi. Mereka itu dapat melakukannya sebagai rangkaian peringatan hari lahirnya.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sendiri, sejak 2008 telah menetapkan 20 Mei yang bertepatan Hari Kebangkitan Nasional sebagai Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI). Rangkaian HBDI ini berlangsung sampai puncaknya pada hari lahir IDI, 24 Oktober. HBDI ini diisi dengan berbagai kegiatan yang sekaligus berfungsi sebagai kesetiakawakan kesehatan. Untuk tahun ini misalnya, ada sebagian IDI Cabang yang menggerakkan anggotanya untuk menjadi orang tua asuh bagi anak stunting di daerahnya.

Kesetiakawanan kesehatan adalah suatu nilai yang harus terus ditumbuhkan guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya saling berbagi dan mengasihi tanpa membedakan ras, suku, agama, dan identitas lainnya. Nilai adalah sesuatu yang bersifat ruhani, yang memberikan makna kepada seseorang dan karena itu akan memotivasinya untuk mewujudkan dalam tindakan nyata.

Kesetiakawanan kesehatan sebagai suatu nilai sejak dulu telah jumpai di setiap kelompok-kelompok masyarakat Indonesia dan telah dijadikan sebagai nilai-nilai luhur, yang sering dikenal sebagai kearifan lokal. Sebut saja tradisi jimpitan beras atau yang lainnya untuk membantu yang kekurangan pangan.

Walau demikian sangat disadari bahwa nilai yang bersifat ruhani dan sosial di atas bisa saja mengalami penggerusan akibat budaya kapitalisme merangsek ke dalam dunia kehidupan, termasuk profesi. Sebutlah misalnya nuansa kapitalisme berbiaya mahal yang belakangan ini merambah dunia pendidikan dokter dan dokter spesialis, yang boleh jadi pun telah merasuki profesi lain.

Nuansa kapitalisme ini berpotensi mengubah wajah praktik pengamalan suatu profesi menjadi upaya pengembalian investasi, yang kemudian berujung tumbuhnya budaya individualisme.

Karena itu diperlukan gerakan penyadaran guna mengembalikan sifat ruhani dan sosial itu secara berkesinambungan. Penyadaran yang sekaligus menjadi modal utama untuk menghimpun potensi dalam menanggulangi masalah kesehatan.

Kita perlu kembali merajut, menumbuhkan, serta mengembangkan kearifan warga bangsa ini menjadi sebuah gerakan kesetiakawanan kesehatan. Gerakan untuk mencegah masyarakat yang sehat agar tidak jatuh sakit atau alami gizi buruk/stunting dan merawat yang sakit agar tidak semakin bertambah sakit dan lekas sembuh (sehat).

Sebagai gerakan moral, tentu yang terlibat di dalamnya bukan hanya individu-individu di dalam masyarakat tersebut, tetapi juga ditopang oleh organisasi profesi, perguruan tinggi, NGO, pers, dan dunia usaha. Keterlibatan berbagai pihak dalam gerakan kesetiakawanan kesehatan akan menciptakan lingkungan sosial yang sehat. Terjadi keseimbangan dan keserasian yang harmonis antara masyarakat.

Di sini ukurannya bukan terletak pada berapa banyak bantuan yang dapat diberikan, melainkan seberapa besar semangat kebersamaan itu dapat dibangun. Gerakan kesetiakawanan kesehatan adalah salah satu bentuk keikutsertaan kelompok masyarakat dalam penanggulangan masalah kesehatan di Indonesia. Wallahu a'lam bishawab.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More