Komnas HAM: Video Krusial Tragedi Kanjuruhan Direkam oleh Suporter yang Meninggal
Rabu, 12 Oktober 2022 - 15:46 WIB
JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan salah satu video kunci dari temuan pihaknya dalam tragedi Kanjuruhan berasal dari rekaman salah satu suporter Arema FC yang kemudian tewas. Hal itu berdasarkan temuan dari hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 Aremania tersebut.
"Karena ada satu (video) yang krusial, yang sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi, dan video ini memang diproduksi oleh korban yang meninggal," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Choirul mengatakan video tersebut menjadi suatu temuan yang krusial dikarenakan korban merekam sejak dari tribun menuju pintu keluar. Dalam video tersebut, terlihat penonton yang berdesakan ingin keluar menuju pintu tersebut dan perekam video salah satu korban yang meninggal dunia.
"Jadi memang video ini sangat krusial, dia bisa merekam sejak di tribun, sampai di titik pintu itu. Dan merekam banyak hal dan dia sendiri bagian yang meninggal, dan ini memang banyak yang dibicarakan tertutup, itu terbuka," jelas Anam.
Sebelumnya, Komnas HAM mengungkapkan kepolisian menembakkan gas air mata pertama ke arah tribun selatan pasca laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
"Bahwa penembakan gas air mata pertama kali ditembakkan ke arah tribun selatan sekitar pukul 22.08.59 WIB," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Choirul mengatakan informasi itu didapat dari pemeriksaan alat bukti berupa video ekslusif dan meminta keterangan dari para saksi yang selamat.
"Jadi ini yang tadi berdasarkan video kunci, video ekslusif dan beberapa keterangan dari saksi yang selamat walaupun sempat ada juga ada yang pingsan di titik itu," tutur Anam.
"Kita sandingin di video yang kami punya, nah kami sedang menghitung karena ada satu hal krusial yang sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi," terang dia
Sebagai informasi, Komnas HAM melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan Malang selama 2-10 Oktober 2022. Dalam proses investigasi, Komnas HAM telah meminta keterangan sejumlah pihak.
Adapun pihak yang dimintai keterangan seperti Aremania yang selamat dari tragedi Kanjuruhan, keluarga korban meninggal, personel Brimob Polri, hingga personel Zeni Tempur TNI Angkatan Darat.
"Karena ada satu (video) yang krusial, yang sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi, dan video ini memang diproduksi oleh korban yang meninggal," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam saat konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga
Choirul mengatakan video tersebut menjadi suatu temuan yang krusial dikarenakan korban merekam sejak dari tribun menuju pintu keluar. Dalam video tersebut, terlihat penonton yang berdesakan ingin keluar menuju pintu tersebut dan perekam video salah satu korban yang meninggal dunia.
"Jadi memang video ini sangat krusial, dia bisa merekam sejak di tribun, sampai di titik pintu itu. Dan merekam banyak hal dan dia sendiri bagian yang meninggal, dan ini memang banyak yang dibicarakan tertutup, itu terbuka," jelas Anam.
Sebelumnya, Komnas HAM mengungkapkan kepolisian menembakkan gas air mata pertama ke arah tribun selatan pasca laga Arema FC melawan Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).
"Bahwa penembakan gas air mata pertama kali ditembakkan ke arah tribun selatan sekitar pukul 22.08.59 WIB," ujar Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Choirul mengatakan informasi itu didapat dari pemeriksaan alat bukti berupa video ekslusif dan meminta keterangan dari para saksi yang selamat.
"Jadi ini yang tadi berdasarkan video kunci, video ekslusif dan beberapa keterangan dari saksi yang selamat walaupun sempat ada juga ada yang pingsan di titik itu," tutur Anam.
"Kita sandingin di video yang kami punya, nah kami sedang menghitung karena ada satu hal krusial yang sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi," terang dia
Sebagai informasi, Komnas HAM melakukan investigasi tragedi Kanjuruhan Malang selama 2-10 Oktober 2022. Dalam proses investigasi, Komnas HAM telah meminta keterangan sejumlah pihak.
Adapun pihak yang dimintai keterangan seperti Aremania yang selamat dari tragedi Kanjuruhan, keluarga korban meninggal, personel Brimob Polri, hingga personel Zeni Tempur TNI Angkatan Darat.
(kri)
tulis komentar anda