Capaian Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Perlu Dikejar

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 20:04 WIB
Petugas menyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak saat mengikuti Road Show vaksin COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun di SD Kristen Hati Kudus, Makassar, Kamis (3/2/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/Muchtamir Zaide
JAKARTA - Vaksinasi Covid-19 untuk lansia dan anak berusia 6-11 tahun hingga saat ini belum mencapai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO). Padahal anak-anak dapat menjadi penular virus SARS-CoV-2 kepada orang di sekitarnya, terutama kelompok rentan.

"Walaupun kejadian Covid-19 pada anak tidak banyak dibandingkan dewasa tapi dapat menjadi penular. Maka untuk memutus transmisi Covid-19 penting anak mendapatkan vaksinasi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) Piprim Basarah dalam keterangan tertulis, Jumat (7/10/2022)

Menurutnya, anak yang terlindung dari Covid-19 juga dapat melindungi orang di sekitarnya, termasuk yang memiliki komorbid dan kelompok rentan seperti lansia. Cakupan vaksinasi COVID-19 pada anak dapat melindungi kelompok sekolah, sehingga tidak menjadi klaster sumber penularan.

"Dengan adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang lebih mudah menular, vaksinasi anak berguna untuk melindungi gejala Covid-19 berat seperti Multisystem Inflammatory System in Children (MIS-C) dan long Covid-19," katanya.

Pelaksana Tugas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine mengatakan, WHO meminta semua negara melakukan vaksinasi minimal 70% dari populasi dan khusus kelompok rentan 100%. Hal itu untuk mempertahankan imunitas masyarakat umum dan kelompok masyarakat rentan.



Ia mengatakan secara umum tingkat vaksinasi Indonesia dosis kedua baru mencapai 63%, pada kelompok anak sudah mencapai 80% untuk dosis pertama. "Tetapi dosis kedua pada anak masih di bawah persentase yang diharapkan, sehingga menjadi tugas semua untuk segera mengejarnya," ungkapnya.

Sementara angka yang menggembirakan berasal dari capaian vaksinasi pada remaja. Cakupan imunisasi remaja sudah mencapai 95,98% atau 25 jutaan orang untuk dosis pertama dan 82,72% dosis kedua atau sekitar 22 juta orang. Anak-anak memperoleh vaksin Sinovac, sementara untuk remaja menggunakan Sinovac dan Pfizer.

Anggota Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Cissy Kartasasmita menjelaskan, vaksinasi anak sangat penting karena tidak hanya melindungi anak, melainkan juga lingkungannya, teman, guru, dan keluarga. "Termasuk orang tua, nenek, kakek, dan balita yang belum bisa diimunisasi. Selain itu, vaksinasi anak akan melindungi kerabat yang belum dapat divaksinasi karena memiliki komorbid," katanya.

Cissy menjelaskan, program pemberian vaksin pada anak berlaku untuk usia 6-11 tahun. "Vaksin yang akan digunakan aman dan berkhasiat. Vaksin aman karena telah mendapat Emergency Use Authorization (EUA), izin emergensi BPOM dan mendapat rekomendasi ITAGI," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More