Kader Mundur Usai Anies Dicapreskan, Nasdem Sebut Dinamika Biasa Jelang Pilpres
Kamis, 06 Oktober 2022 - 11:03 WIB
JAKARTA - Sejumlah kader Partai Nasdem yang mengundurkan diri pasca penetapan Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) Nasdem untuk Pilpres 2024. Bagaimana Nasdem merespons hal tersebut?
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Willy Aditya mengatakan mundurnya sejumlah kader Nasdem pasca penetapan Anies jadi Capres 2024 sebagai bagian dari demokrasi. Partai Nasdem menghargai sikap para kader yang tidak sejalan dengan keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang memilih Anies sebagai capres dengan mengundurkan diri dari keanggotaan partai.
"Kami menghormati setiap pilihan. Teman-teman pasti punya dasar dan pemikiran mengapa mereka harus segera mundur. Dan itu sah adanya. Mereka masuk Nasdem tanpa dipaksa, demikian juga saat memutuskan keluar. Kita semua adalah manusia dewasa yang bisa menentukan pilihan dan sikapnya masing-masing," ujar Willy di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Menurutnya, keluar masuknya kader dalam sebuah partai politik merupakan hal biasa dalam sistem demokrasi. Apalagi jelang Pemilu dan Pilpres, Willy tidak merasa heran banyak anggota parpol berpindah ke partai politik lainnya.
"Banyak yang masuk menjadi anggota Nasdem, namun ada juga yang keluar. Ini biasa dalam dinamika menjelang Pemilu dan Pilpres," terang Willy.
Ia menegaskan keputusan Partai Nasdem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 sudah bulat. Keputusan Surya Paloh tersebut diakui Willy tentunya tidak akan bisa memuaskan semua pihak.
Namun, ia mengajak kader Nasdem untuk bergandeng tangan saling berjuang meraih kemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Setiap pilihan tentu tidak akan memuaskan semua pihak. Itu sudah hukum kehidupan ini. Jadi segala reaksi dan konsekuensi yang ada setelah deklarasi kemarin telah disadari adanya oleh Partai. Namun inilah keputusan yang telah diambil. Kami pantang surut ke belakang," kata Willy.
Setelah genderang ditabuh, Willy mengajak bersama-sama seluruh kader untuk bergandengan tangan saling menopang di medan perjuangan.
"Yang paling penting dari sebuah perjuangan bukan sekadar kemenangan akan tetapi kesungguhan dalam memperjuangkan apa yang telah ditetapkan. Kemenangan hanyalah bonus dari sebuah perjuangan," tutup Willy. Baca juga: Nasdem Usung Anies sebagai Capres 2024, Fadli Zon: Hal Baik Bagi Demokrasi
Sebagaimana diketahui, Ketua DPP Nasdem asal Bali Niluh Djelantik mengundurkan diri dari Partai Nasdem karena kecewa dan tidak sejalan dengan Keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menetapkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada 3 Oktober 2022 lalu.
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Willy Aditya mengatakan mundurnya sejumlah kader Nasdem pasca penetapan Anies jadi Capres 2024 sebagai bagian dari demokrasi. Partai Nasdem menghargai sikap para kader yang tidak sejalan dengan keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang memilih Anies sebagai capres dengan mengundurkan diri dari keanggotaan partai.
"Kami menghormati setiap pilihan. Teman-teman pasti punya dasar dan pemikiran mengapa mereka harus segera mundur. Dan itu sah adanya. Mereka masuk Nasdem tanpa dipaksa, demikian juga saat memutuskan keluar. Kita semua adalah manusia dewasa yang bisa menentukan pilihan dan sikapnya masing-masing," ujar Willy di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Menurutnya, keluar masuknya kader dalam sebuah partai politik merupakan hal biasa dalam sistem demokrasi. Apalagi jelang Pemilu dan Pilpres, Willy tidak merasa heran banyak anggota parpol berpindah ke partai politik lainnya.
"Banyak yang masuk menjadi anggota Nasdem, namun ada juga yang keluar. Ini biasa dalam dinamika menjelang Pemilu dan Pilpres," terang Willy.
Ia menegaskan keputusan Partai Nasdem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024 sudah bulat. Keputusan Surya Paloh tersebut diakui Willy tentunya tidak akan bisa memuaskan semua pihak.
Namun, ia mengajak kader Nasdem untuk bergandeng tangan saling berjuang meraih kemenangan dalam kontestasi Pemilu 2024.
"Setiap pilihan tentu tidak akan memuaskan semua pihak. Itu sudah hukum kehidupan ini. Jadi segala reaksi dan konsekuensi yang ada setelah deklarasi kemarin telah disadari adanya oleh Partai. Namun inilah keputusan yang telah diambil. Kami pantang surut ke belakang," kata Willy.
Setelah genderang ditabuh, Willy mengajak bersama-sama seluruh kader untuk bergandengan tangan saling menopang di medan perjuangan.
"Yang paling penting dari sebuah perjuangan bukan sekadar kemenangan akan tetapi kesungguhan dalam memperjuangkan apa yang telah ditetapkan. Kemenangan hanyalah bonus dari sebuah perjuangan," tutup Willy. Baca juga: Nasdem Usung Anies sebagai Capres 2024, Fadli Zon: Hal Baik Bagi Demokrasi
Sebagaimana diketahui, Ketua DPP Nasdem asal Bali Niluh Djelantik mengundurkan diri dari Partai Nasdem karena kecewa dan tidak sejalan dengan Keputusan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menetapkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pada 3 Oktober 2022 lalu.
(kri)
tulis komentar anda