Tragedi Kanjuruhan Dinilai Bukan Kesalahan Satu Pihak
Selasa, 04 Oktober 2022 - 17:54 WIB
JAKARTA - Direktur Indonesia Publik Institute, Karyono Wibowo menilai tragedi Kanjuruhan bukanlah kesalahan satu satu pihak. Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia itu akibat lemahnya koordinasi antarpihak.
"Tragedi Kanjuruhan merupakan resultan dan mismanajemen, krisis koordinasi, dan lemahnya kolaborasi antarpihak dalam penyelenggaraan urusan publik. Ini jelas bukan kesalahan satu pihak," kata Karyono Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10/2022).
Menurutnya, orang boleh saja marah kepada polisi karena menggunakan gas air mata dalam menangani kerusuhan usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu. Namun, polisi juga tidak menyalahi prosedur karena aparat diperbolehkan menggunakan emergency planning.
"Lalu bagaimana dengan organisasi penyelenggara dan pihak yang diuntungkan dalam bisnis siaran bola? Mereka juga pihak yang ikut bertanggung jawab," kata Karyono.
Ia juga menyoroti munculnya anggapan pertandingan Liga I antara Arema vs Persebaya dipaksakan digelar di tengah suasana yang tidak kondusif. Menurutnya, kesan itu aneh karena jadwal pertandingan Liga I telah ditetapkan jauh sebelumnya. Karena itu, Karyono meminta kepada semua pihak terkait instrospeksi diri dan menyampaikan permintaan maaf kepada para korban dan masyarakat umum.
"Tentu penegakan hukum harus jalan. Tapi jangan lagi ada upaya menyudutkan pihak tertentu saja," kata pengamat politik ini.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan harus selesai dalam sebulan. Jokowi akan meminta kesimpulan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Baca juga: Mahfud MD Sebut Jokowi Minta Kasus Tragedi Kanjuruhan Selesai Dalam Sebulan
"Saya baru saja melapor kepada Presiden terkait kerusuhan di Kanjuruhan itu. Pertama TGIPF itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai 1 bulan. Sudah bisa menyimpulkan," ujar Mahfud kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa masalah besar dari kerusuhan di Kanjuruhan telah diketahui. Menurutnya, tinggal mencari permasalahan secara lebih detail untuk mengetahui penyebab kerusuhan di Kanjuruhan itu. "Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui. Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai 1 bulan," katanya.
"Tragedi Kanjuruhan merupakan resultan dan mismanajemen, krisis koordinasi, dan lemahnya kolaborasi antarpihak dalam penyelenggaraan urusan publik. Ini jelas bukan kesalahan satu pihak," kata Karyono Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/10/2022).
Menurutnya, orang boleh saja marah kepada polisi karena menggunakan gas air mata dalam menangani kerusuhan usai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya itu. Namun, polisi juga tidak menyalahi prosedur karena aparat diperbolehkan menggunakan emergency planning.
"Lalu bagaimana dengan organisasi penyelenggara dan pihak yang diuntungkan dalam bisnis siaran bola? Mereka juga pihak yang ikut bertanggung jawab," kata Karyono.
Ia juga menyoroti munculnya anggapan pertandingan Liga I antara Arema vs Persebaya dipaksakan digelar di tengah suasana yang tidak kondusif. Menurutnya, kesan itu aneh karena jadwal pertandingan Liga I telah ditetapkan jauh sebelumnya. Karena itu, Karyono meminta kepada semua pihak terkait instrospeksi diri dan menyampaikan permintaan maaf kepada para korban dan masyarakat umum.
"Tentu penegakan hukum harus jalan. Tapi jangan lagi ada upaya menyudutkan pihak tertentu saja," kata pengamat politik ini.
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan harus selesai dalam sebulan. Jokowi akan meminta kesimpulan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Baca juga: Mahfud MD Sebut Jokowi Minta Kasus Tragedi Kanjuruhan Selesai Dalam Sebulan
"Saya baru saja melapor kepada Presiden terkait kerusuhan di Kanjuruhan itu. Pertama TGIPF itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai 1 bulan. Sudah bisa menyimpulkan," ujar Mahfud kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa masalah besar dari kerusuhan di Kanjuruhan telah diketahui. Menurutnya, tinggal mencari permasalahan secara lebih detail untuk mengetahui penyebab kerusuhan di Kanjuruhan itu. "Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui. Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai 1 bulan," katanya.
(abd)
tulis komentar anda