Mahfud MD Sebut Jokowi Minta Kasus Tragedi Kanjuruhan Selesai Dalam Sebulan
Selasa, 04 Oktober 2022 - 11:43 WIB
JAKARTA - Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penyelesaian kasus tragedi Kanjuruhan harus selesai dalam sebulan. Jokowi akan meminta kesimpulan dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
"Saya baru saja melapor kepada Presiden terkait kerusuhan di Kanjuruhan itu. Pertama TGIPF itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai 1 bulan. Sudah bisa menyimpulkan," ujar Mahfud kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa masalah besar dari kerusuhan di Kanjuruhan telah diketahui. Menurutnya, tinggal mencari permasalahan secara lebih detail untuk mengetahui penyebab kerusuhan di Kanjuruhan itu.
"Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui. Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai 1 bulan," jelasnya.
Nantinya, kata Mahfud, TGIPF akan melihat langsung kondisi di lapangan Stadion Kanjuruhan dan bertemu dengan para saksi-saksi.
"Kita harus menemui, melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, jaringannya dengan siapa. Kok bisa apa namanya jadwal pertandingan yang diusulkan sore kok tetap di malam kan itu ada jaringan-jaringan. Jaringan bisnis ada jaringan periklanan ya nanti kita lihat," kata Mahfud.
Untuk itu, Mahfud meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera mengeluarkan keputusan presiden (Keppres) terkait pembentukan TGIPF.
"Dan untuk itu, Keppresnya akan dikeluarkan hari ini. Keppres (TGIPF). Sehingga kami punya dasar untuk rapat. Kenapa itu harus dengan Keppres? Karena di setiap institusi juga mempunyai tim investigasi sendiri. Sehingga yang terpadu itu nanti bergabung di bawah Keppres ini," ungkapnya. Baca juga: Perjuangan Aremania Bertahan 30 Menit Antara Hidup dan Mati usai Tragedi Kanjuruhan
"Misal Menpora punya tim, PSSI punya tim, Irwasum punya tim, itu bagus untuk menyelidiki itu agar terang. Lalu nanti dikoordinasikan dengan kami di sini. Di Kemenko Polhukam tim yang dibentuk oleh Presiden," tutupnya.
"Saya baru saja melapor kepada Presiden terkait kerusuhan di Kanjuruhan itu. Pertama TGIPF itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai 1 bulan. Sudah bisa menyimpulkan," ujar Mahfud kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Dia menjelaskan bahwa masalah besar dari kerusuhan di Kanjuruhan telah diketahui. Menurutnya, tinggal mencari permasalahan secara lebih detail untuk mengetahui penyebab kerusuhan di Kanjuruhan itu.
"Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui. Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai 1 bulan," jelasnya.
Nantinya, kata Mahfud, TGIPF akan melihat langsung kondisi di lapangan Stadion Kanjuruhan dan bertemu dengan para saksi-saksi.
"Kita harus menemui, melihat lapangan, menemui siapa yang menyaksikan, siapa yang memberi komando, jaringannya dengan siapa. Kok bisa apa namanya jadwal pertandingan yang diusulkan sore kok tetap di malam kan itu ada jaringan-jaringan. Jaringan bisnis ada jaringan periklanan ya nanti kita lihat," kata Mahfud.
Untuk itu, Mahfud meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera mengeluarkan keputusan presiden (Keppres) terkait pembentukan TGIPF.
"Dan untuk itu, Keppresnya akan dikeluarkan hari ini. Keppres (TGIPF). Sehingga kami punya dasar untuk rapat. Kenapa itu harus dengan Keppres? Karena di setiap institusi juga mempunyai tim investigasi sendiri. Sehingga yang terpadu itu nanti bergabung di bawah Keppres ini," ungkapnya. Baca juga: Perjuangan Aremania Bertahan 30 Menit Antara Hidup dan Mati usai Tragedi Kanjuruhan
"Misal Menpora punya tim, PSSI punya tim, Irwasum punya tim, itu bagus untuk menyelidiki itu agar terang. Lalu nanti dikoordinasikan dengan kami di sini. Di Kemenko Polhukam tim yang dibentuk oleh Presiden," tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda