Hadapi Pemilu 2024, Mahyudin Minta Sebaiknya Elite Politik Saling Jaga Suasana Kondusif

Rabu, 28 September 2022 - 22:02 WIB
Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dr. Mahyudin angkat bicara mengenai memanasnya tensi politik menjelang Pemilu 2024 yang sudah mulai terasa. Foto: MPI
JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Dr. Mahyudin angkat bicara mengenai memanasnya tensi politik menjelang Pemilu 2024 yang sudah mulai terasa. Memanasnya tensi politik itu ditandai antara lain terjadinya aksi saling serang dan sindir antarelite politik.

Mahyudin menilai kondisi tersebut merupakan suatu hal yang wajar menjelang tahun politik. Namun, ia mengingatkan agar persoalan itu tidak berlarut-larut, karena dapat mengganggu persatuan bangsa.

"Kita berharap para elite politik tidak saling serang demi menjaga suasana kondusif bangsa," katanya, Rabu (28/9/2022).



Di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih dalam proses pemulihan pascapandemi dan kenaikan harga kebutuhan pokok, tentunya suasana kondusivitas harus terus dijaga. Mahyudin menegaskan Partai Perindo tidak ingin terjebak dalam hubungan saling serang antarsesama elemen bangsa yang kurang produktif dan berpotensi merusak persatuan.



Partai Perindo, katanya, hanya bersedia untuk berkolaborasi dan beradu ide serta gagasan yang membangun, demi kesejahteraan rakyat. "Kami tidak akan terpancing untuk ikut saling serang atau saling sindir antarsesama anak bangsa, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024," tegasnya.

Untuk itu, Mahyudin menambahkan saat ini Partai Perindo lebih memilih menampung aspirasi rakyat dan melaksanakan program nyata pemberdayaan ekonomi guna memperjuangkan kesejahteraan rakyat. Melalui berbagai program pemberdayaan itu, lanjutnya, dampak positifnya lebih terasa bagi pemulihan ekonomi masyarakat kecil.

"Partai Perindo saat ini tengah sibuk melaksanakan program pemberdayaan ekonomi rakyat. Memberikan Gerobak Perindo dan bantuan pelatihan serta modal bagi para pelaku UMKM dan pedagang kaki lima," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rca)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More