Menteri Muhadjir Klaim BLT BBM Lebih Tepat Sasaran
Senin, 12 September 2022 - 14:13 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim penyaluran BLT BBM atau bantuan langsung tunai bahan bakar minyak sejauh ini tepat sasaran. Dia mengatakan, keluarga penerima manfaat (KPM) BLT BBM telah diperbarui, sehingga lebih akurat dan tepat sasaran.
Penyaluran ini dilakukan melalui tiga skema di bawah komando Kementerian Sosial (Kemensos). "Sudah dilakukan oleh Bu Mensos itu ada tiga skema dan sudah jalan baik sekarang, karena itu sedang disalurkan PT Pos Indonesia, kemudian untuk sasaran keluarga penerima manfaat juga sudah di-update," kata Muhadjir Effendy usai memberikan pengarahan di kegiatan Pesmaba Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (12/9/2022).
Dia menjelaskan, pembaruan data ini telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi yang juga mengeluarkan data terbaru keluarga penerima manfaat dan keluarga prasejahtera. Selain dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, ada beberapa lembaga lain yang dilibatkan.
"Sekarang di data itu dikoordinasikan yaitu melalui DTKS di Kemensos, ada data keluarga 2021 hasil sensus 2021 itu dari BKKBN. Dan kemudian ada data dari SDGs (Sustainable Development Goals), pembangunan desa itu dari Kementerian Desa, kemudian juga ada dari Kementerian Dalam Negeri, berkaitan Dukcapil, plus BPS dari surveinya," imbuhnya.
Banyaknya instansi yang dilibatkan dalam pendataan diharapkan mampu mengurangi penerima bantuan yang tidak tepat. Total ada 20,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) BLT BBM, imbas kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Walau pun memang belum 100 persen bagus. Dan itu tidak akan pernah 100 persen, tapi Insya Allah ini sudah relatif tepat sasaran dibanding sebelum-sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan, bantuan ini akan cair dua kali hingga akhir 2022. Pada termin pertama pencairan untuk September dan Oktober, sedangkan termin kedua November dan Desember 2022.
"Targetnya empat kali, tapi disalurkan dua kali. Jadi mulai September sampai Desember jadi nanti disampaikan secara dua bulanan. Insya Allah lancar semuanya," pungkasnya.
Penyaluran ini dilakukan melalui tiga skema di bawah komando Kementerian Sosial (Kemensos). "Sudah dilakukan oleh Bu Mensos itu ada tiga skema dan sudah jalan baik sekarang, karena itu sedang disalurkan PT Pos Indonesia, kemudian untuk sasaran keluarga penerima manfaat juga sudah di-update," kata Muhadjir Effendy usai memberikan pengarahan di kegiatan Pesmaba Universitas Muhammadiyah Malang, Senin (12/9/2022).
Dia menjelaskan, pembaruan data ini telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi yang juga mengeluarkan data terbaru keluarga penerima manfaat dan keluarga prasejahtera. Selain dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos, ada beberapa lembaga lain yang dilibatkan.
"Sekarang di data itu dikoordinasikan yaitu melalui DTKS di Kemensos, ada data keluarga 2021 hasil sensus 2021 itu dari BKKBN. Dan kemudian ada data dari SDGs (Sustainable Development Goals), pembangunan desa itu dari Kementerian Desa, kemudian juga ada dari Kementerian Dalam Negeri, berkaitan Dukcapil, plus BPS dari surveinya," imbuhnya.
Banyaknya instansi yang dilibatkan dalam pendataan diharapkan mampu mengurangi penerima bantuan yang tidak tepat. Total ada 20,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) BLT BBM, imbas kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Walau pun memang belum 100 persen bagus. Dan itu tidak akan pernah 100 persen, tapi Insya Allah ini sudah relatif tepat sasaran dibanding sebelum-sebelumnya," katanya.
Dia menambahkan, bantuan ini akan cair dua kali hingga akhir 2022. Pada termin pertama pencairan untuk September dan Oktober, sedangkan termin kedua November dan Desember 2022.
"Targetnya empat kali, tapi disalurkan dua kali. Jadi mulai September sampai Desember jadi nanti disampaikan secara dua bulanan. Insya Allah lancar semuanya," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda