Jenderal Andika Masuk Masa Pensiun, Ini Analisis Effendi Simbolon soal Calon Panglima TNI

Jum'at, 09 September 2022 - 11:01 WIB
Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon memberikan analisisnya terkait calon pengganti Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang akan memasuki masa pensiun pada Desember 2022 nanti. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolo n memberikan analisisnya terkait calon pengganti Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang akan memasuki masa pensiun pada Desember 2022 nanti.

"Begini kalau calon Panglima TNI itu misalkan sampai 4 Oktober 2022 belum ada Surat Presiden (Supres) masuk dari Bapak Presiden, maka menghitung siklus persidangan kita di DPR baru akan diputuskan November (5 Oktober sudah masuk reses)," ujar Effendi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Baca juga: Balas Dudung soal RDP Tak Jelas, Effendi Beri Komentar Menohok: Presiden Aja Gak Begitu!

Politikus PDIP ini menyebutkan masa dinas Jenderal Andika Perkasa akan jatuh pada 21 Desember 2022, sehingga akan memasuki masa pensiun pada 1 Januari 2023.



"Kalau andaikan Pak Presiden menyampaikan sebelum 4 Oktober 2022, misalkan tanggal 1, tanggal 2 Paripurna, malamnya langsung fit and proper, tanggal 3 sudah keluar jawabannya ke Presiden, selanjutnya sertijab bisa kapan saja," terang Effendi.

Tapi kalau hal tersebut baru disampaikan pada November 2022, maka prosesnya baru mulai di awal Desember. Ia melihat dari tiga Kepala Staf (Yudo, Fajar, dan Dudung) memiliki peluangnya masing-masing.

"Inikan tiga-tiganya kecuali Pak Fajar, sudah masa 11 bulan juga, tinggal. Jatuh temponya rata-rata November 2023 tahun depan. Tahun depan itu sudah tahun politik, pasti Presiden akan mempertimbangkan kesiapan TNI bersama dengan Polri untuk menjamin stabilitas nasional," papar dia.

Menurutnya, apabila Presiden akan memilih salah satu dari tiga Kepala Staf untuk menjadi Panglima TNI maka Presiden akan menggunakan skenario menyampaikan Surpres pada Oktober 2022, meskipun nantinya Panglima yang baru hanya akan menjalankan anggaran yang sudah diketok palu.

Namun, Effendi mengungkapkan ada kemungkinan tradisi baru untuk potong generasi demi menjaga netralitas dan menjaga stabilitas politik bangsa dalam pemilihan calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

"Saya mendapat informasi akan ada kemungkinan potong generasi seperti di Polri, jadi dia (calon Panglima TNI) akan pensiun di 2026 atau 2027, sehingga melintasi tahun politik dan melintasi periodesasi. Tapi kita tidak tahu dan masih menunggu informasi terkait ini. Karena ini hal yang baru di TNI, kalau di Polri kan sudah dua kali (potong generasi untuk jabatan Kapolri)," tutup Effendi.
(kri)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More