PBNU Gelar Pertemuan Perdana R20 Bersama Kedubes dan Pimpinan Ormas
Senin, 05 September 2022 - 18:44 WIB
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) menggelar pertemuan pertama (Introductory meeting) Forum Religion (R20) bersama sejumlah perwakilan Kedutaan Besar negara anggota G20 dan pimpinan lembaga dan organisasi masyarakat di The Ritz Carlton Jakarta, Senin (5/9/2022).
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pertemuan perdana itu sangat strategis sebab membahas prioritas dan rencana kerja R20 dalam mewujudkan visi agama sebagai sumber solusi global, menebar nilai moral dan spiritual.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang itu juga menjelaskan forum agama internasional yang digagas NU akan mengajak masyarakat untuk melakukan rekognisi persoalan sosial yang kerap dipicu oleh agama.
Untuk itu, ia menilai forum pertemuan pemimpin-pemimpin agama itu diharapkan bisa menjadi solusi dalam menjawab problem sosial keagamaan dalam skala global.
Senada, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhsin Syihab, menyebut R20 dinilai sebagai forum yang imparsial, inklusif, dan solutif.
Melalui rencana kerja dan program prioritas yang bakal dibawakan forum itu, Muhsin menyebut R20 harus menjadi forum rujukan terkait praktik bertoleransi dan kerja sama antarumat beragama.
Selain itu, Muhsin juga berharap R20 bisa melahirkan sense of contribution dari masyarakat untuk bersama mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pertemuan perdana itu sangat strategis sebab membahas prioritas dan rencana kerja R20 dalam mewujudkan visi agama sebagai sumber solusi global, menebar nilai moral dan spiritual.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang itu juga menjelaskan forum agama internasional yang digagas NU akan mengajak masyarakat untuk melakukan rekognisi persoalan sosial yang kerap dipicu oleh agama.
Untuk itu, ia menilai forum pertemuan pemimpin-pemimpin agama itu diharapkan bisa menjadi solusi dalam menjawab problem sosial keagamaan dalam skala global.
Senada, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhsin Syihab, menyebut R20 dinilai sebagai forum yang imparsial, inklusif, dan solutif.
Melalui rencana kerja dan program prioritas yang bakal dibawakan forum itu, Muhsin menyebut R20 harus menjadi forum rujukan terkait praktik bertoleransi dan kerja sama antarumat beragama.
Selain itu, Muhsin juga berharap R20 bisa melahirkan sense of contribution dari masyarakat untuk bersama mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda