MPR Sebut Pembangunan Budaya Penting untuk Mewujudkan Politik yang Lebih Bermartabat
Rabu, 31 Agustus 2022 - 19:35 WIB
JAKARTA - Pembangunan kebudayaan merupakan langkah strategis dalam pengembangan politik bangsa. Karena budaya dapat menjadi kontrol terhadap politik ketika pada praktiknya menanggalkan martabat dan integritas manusia.
"Kebudayaan mengandung pola perilaku sosial masyarakat dan politik merupakan salah satu bagian dalam dinamika kebudayaan. Sehingga pengembangan budaya diharapkan mampu memengaruhi pembangunan politik menjadi lebih baik," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Gerakan Budaya dan Partai Politik yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bersama DPP Partai Nasdem, Rabu (31/8/2022).
Diskusi yang dimoderatoriTenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Luthfi Assyaukanie itu menghadirkan anggota DPR RI sekaligus Penggiat Kebudayaan Muhammad Farhan, Budayawan Sujiwo Tejo, pekerja seni Christine Hakim dan Praktisi Permuseuman - Cagar Budaya Punto A. Sidarto. Termasuk Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Nasdem sekaligus Penggiat Kebudayaan Ivanhoe Semen.
Menurut Lestari, budaya bukan sebuah konsep abstrak tetapi sebuah realitas yang berwujud cara hidup suatu kelompok masyarakat. Dari cara hidup itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, terbentuk karya-karya intelektual, perumusan nilai moral, tatanan kehidupan yang diwariskan turun-temurun.
Bersumber dari dinamika pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila sebagai norma dasar merupakan wajah kebudayaan Indonesia yang memungkinkan pelestarian identitas kelompok, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas ke-Indonesia-an warganya.
Dengan demikian, tegas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, setiap dinamika bernegara, termasuk berpolitik dalam konteks Indonesia mesti bertolak dari sumber nilai dan norma utama kemanusiaan dan kebudayaan Indonesia. Di tengah arus modernisasi, ujar Rerie, politik cenderung mengesampingkan nilai kemanusiaan. Padahal, dinamika manusia di setiap sektor kehidupan selalu berorientasi untuk kebaikan manusia, untuk kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai cita-cita bersama.
Menurut Rerie, kesadaran mutlak perlu ditanamkan kepada setiap warga negara bahwa budaya merupakan representasi seluruh diri manusia Indonesia yang utuh dan politik adalah cara untuk menempatkan manusia Indonesia pada kedudukan tertinggi melalui semangat politik kebangsaan.
"Kebudayaan mengandung pola perilaku sosial masyarakat dan politik merupakan salah satu bagian dalam dinamika kebudayaan. Sehingga pengembangan budaya diharapkan mampu memengaruhi pembangunan politik menjadi lebih baik," kata Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat membuka diskusi daring bertema Gerakan Budaya dan Partai Politik yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 bersama DPP Partai Nasdem, Rabu (31/8/2022).
Diskusi yang dimoderatoriTenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI Luthfi Assyaukanie itu menghadirkan anggota DPR RI sekaligus Penggiat Kebudayaan Muhammad Farhan, Budayawan Sujiwo Tejo, pekerja seni Christine Hakim dan Praktisi Permuseuman - Cagar Budaya Punto A. Sidarto. Termasuk Ketua Bidang Hubungan Sayap dan Badan DPP Nasdem sekaligus Penggiat Kebudayaan Ivanhoe Semen.
Menurut Lestari, budaya bukan sebuah konsep abstrak tetapi sebuah realitas yang berwujud cara hidup suatu kelompok masyarakat. Dari cara hidup itu, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, terbentuk karya-karya intelektual, perumusan nilai moral, tatanan kehidupan yang diwariskan turun-temurun.
Bersumber dari dinamika pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila sebagai norma dasar merupakan wajah kebudayaan Indonesia yang memungkinkan pelestarian identitas kelompok, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas ke-Indonesia-an warganya.
Dengan demikian, tegas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, setiap dinamika bernegara, termasuk berpolitik dalam konteks Indonesia mesti bertolak dari sumber nilai dan norma utama kemanusiaan dan kebudayaan Indonesia. Di tengah arus modernisasi, ujar Rerie, politik cenderung mengesampingkan nilai kemanusiaan. Padahal, dinamika manusia di setiap sektor kehidupan selalu berorientasi untuk kebaikan manusia, untuk kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai cita-cita bersama.
Menurut Rerie, kesadaran mutlak perlu ditanamkan kepada setiap warga negara bahwa budaya merupakan representasi seluruh diri manusia Indonesia yang utuh dan politik adalah cara untuk menempatkan manusia Indonesia pada kedudukan tertinggi melalui semangat politik kebangsaan.
tulis komentar anda