Cegah Korupsi, KPK Gelar Penguatan Integritas kepada Petinggi di 5 Lembaga Ini
Sabtu, 27 Agustus 2022 - 18:57 WIB
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku Integritas) di Padang Room The Westin, Jakarta, Kamis 25 Agustus 2022.
Paku Integritas batch 3 kali ini, diperuntukkan kepada Para Eselon 1 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Mahkamah Agung (MA).
Dalam paparannya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, di tahun 2022 ini akan mengundang 10 Kementerian untuk mengikuti diklat sebanyak 4 batch ini.
Sedangkan di akhir tahun, KPK secara khusus akan mengundang para Gubernur Provinsi, para Sekda, ketua DPRD, PJ Kepala Daerah bersama pasangannya untuk mengikuti program ini.
"Hingga hari ini, KPK sudah berdiri selama 18 tahun. Banyak hal yang dilalui oleh KPK khususnya kasus-kasus korupsi. Jika melihat di berita atau Koran, ada sekitar 1.400 orang yang bermasalah sampai saat ini. Untuk menghadapi hal tersebut saya tekankan dengan 2 pendekatan atau cara," kata Nurul Ghufron dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2022).
Pria yang juga merupakan akademisi hukum Indonesia itu memaparkan terkait 2 pendekatan tersebut yakni secara eksternal (melalui sistem) dan secara internal (melalui diri sendiri/integritas).
Dengan begitu, harapannya ke depan akan dapat terhindar dari perilaku atau tindakan-tindakan kolusi korupsi maupun nepotisme.
"Sistemnya kami perbaiki supaya setiap pengelolaan wewenang publik dan pengelolaan keuangan negara mampu membuat kita semua sebagai penyelenggara negara tidak korupsi. Salah satu perbaikan sistem itu bisa di design dengan teknologi terkini. Nah ini yang saya namakan cara eksternal. Namun ini saja tidak cukup, harus dengan cara internal," katanya.
"Untuk itu kita juga perlu cara yang kedua yakni secara integritas. Karena integritas itu kontrak kita dengan Tuhan. Orang-orang yang disebut tidak berintegritas adalah orang-orang yang lupa pada dirinya tentang siapa saya, dimana saya dan mau kemana saya. Dua pendekatan ini tentunya akan disampaikan lebih detail oleh Pak Ary Ginanjar sebagai pakarnya," sambungnya.
Paku Integritas batch 3 kali ini, diperuntukkan kepada Para Eselon 1 di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), dan Mahkamah Agung (MA).
Dalam paparannya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan, di tahun 2022 ini akan mengundang 10 Kementerian untuk mengikuti diklat sebanyak 4 batch ini.
Sedangkan di akhir tahun, KPK secara khusus akan mengundang para Gubernur Provinsi, para Sekda, ketua DPRD, PJ Kepala Daerah bersama pasangannya untuk mengikuti program ini.
"Hingga hari ini, KPK sudah berdiri selama 18 tahun. Banyak hal yang dilalui oleh KPK khususnya kasus-kasus korupsi. Jika melihat di berita atau Koran, ada sekitar 1.400 orang yang bermasalah sampai saat ini. Untuk menghadapi hal tersebut saya tekankan dengan 2 pendekatan atau cara," kata Nurul Ghufron dalam keterangannya, Sabtu (27/8/2022).
Pria yang juga merupakan akademisi hukum Indonesia itu memaparkan terkait 2 pendekatan tersebut yakni secara eksternal (melalui sistem) dan secara internal (melalui diri sendiri/integritas).
Dengan begitu, harapannya ke depan akan dapat terhindar dari perilaku atau tindakan-tindakan kolusi korupsi maupun nepotisme.
"Sistemnya kami perbaiki supaya setiap pengelolaan wewenang publik dan pengelolaan keuangan negara mampu membuat kita semua sebagai penyelenggara negara tidak korupsi. Salah satu perbaikan sistem itu bisa di design dengan teknologi terkini. Nah ini yang saya namakan cara eksternal. Namun ini saja tidak cukup, harus dengan cara internal," katanya.
"Untuk itu kita juga perlu cara yang kedua yakni secara integritas. Karena integritas itu kontrak kita dengan Tuhan. Orang-orang yang disebut tidak berintegritas adalah orang-orang yang lupa pada dirinya tentang siapa saya, dimana saya dan mau kemana saya. Dua pendekatan ini tentunya akan disampaikan lebih detail oleh Pak Ary Ginanjar sebagai pakarnya," sambungnya.
tulis komentar anda