Profil Pasukan Badak Hitam Yonif 511/DY yang Dikirim ke Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Jum'at, 26 Agustus 2022 - 20:05 WIB
JAKARTA - Pasukan Badak Hitam merupakan sebutan untuk Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yodha atau dikenal Yonif 511. Dalam struktur organisasi, Yonif 511/DY berada di bawah komando Korem 081/Dhirotsaha Jaya.
Pasukan Badak Hitam dibentuk pascakemerdekaan Indonesia pada 1945. Saat itu, ada seruan kepada mantan tentara PETA dan pasukan lainnya untuk bergabung menjadi anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Dikutip dari jurnal berjudul Peranan Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar dalam Operasi Trisula di Blitar Selatan Tahun 1968karya Supriaji Kuntoro dan Sumarno, Yonif 511 terbentuk dari kesatuan-kesatuan organisasi militer bentukan Jepang seperti PETA dan pasukan HEIHO.
Baca juga: Tentara Papua Nugini Diduga Tembak Kapal Nelayan Merauke, 1 Tewas
Saat itu, mantan Komandan Kompi Tentara PETA Sidoarjo, Kadim Prawiro Dirjo mengumpulkan barisan-barisan yang hampir seluruhnya adalah mantan prajurit PETA dan Heiho. Tepat pada 19 September 1945, Prawiro Dirjo membentuk sebuah satuan bernama Batalyon Tjipto dengan seorang pemuda bernama Tjipto sebagai komandannya.
Prajurit Yonif 511/Dibyatara Yodha mengikuti latihan. FOTO/TNI MIL
Adapun Batalyon Tjipto ini bertempat di Sidoarjo, Jawa Timur. Berdasarkan ketetapan BKR, Batalyon Tjipto ini mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya. Pada 28 Desember 1951, saat melaksanakan tugas di Jawa Barat dalam rangka penumpasan DI/TII di wilayah Majalengka dan Cirebon, Jawa Barat, Batalyon Tjipto berganti nama menjadi Batalyon 29 kemudian berubah nama kembali menjadi Batalyon 511. Markas Komandonya berada di Pabrik Gula Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Pada 1984, Pasukan Badak Hitam masuk dalam jajaran Komando Resort Militer 081/Dhirotsaha Jaya, Kodam V/Brawijaya. Markas Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar berada di Jalan Maluku No 14, Blitar, Jawa Timur.
Pasukan Badak Hitam dibentuk pascakemerdekaan Indonesia pada 1945. Saat itu, ada seruan kepada mantan tentara PETA dan pasukan lainnya untuk bergabung menjadi anggota Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Dikutip dari jurnal berjudul Peranan Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar dalam Operasi Trisula di Blitar Selatan Tahun 1968karya Supriaji Kuntoro dan Sumarno, Yonif 511 terbentuk dari kesatuan-kesatuan organisasi militer bentukan Jepang seperti PETA dan pasukan HEIHO.
Baca juga: Tentara Papua Nugini Diduga Tembak Kapal Nelayan Merauke, 1 Tewas
Saat itu, mantan Komandan Kompi Tentara PETA Sidoarjo, Kadim Prawiro Dirjo mengumpulkan barisan-barisan yang hampir seluruhnya adalah mantan prajurit PETA dan Heiho. Tepat pada 19 September 1945, Prawiro Dirjo membentuk sebuah satuan bernama Batalyon Tjipto dengan seorang pemuda bernama Tjipto sebagai komandannya.
Prajurit Yonif 511/Dibyatara Yodha mengikuti latihan. FOTO/TNI MIL
Adapun Batalyon Tjipto ini bertempat di Sidoarjo, Jawa Timur. Berdasarkan ketetapan BKR, Batalyon Tjipto ini mengalami beberapa perubahan dalam perkembangannya. Pada 28 Desember 1951, saat melaksanakan tugas di Jawa Barat dalam rangka penumpasan DI/TII di wilayah Majalengka dan Cirebon, Jawa Barat, Batalyon Tjipto berganti nama menjadi Batalyon 29 kemudian berubah nama kembali menjadi Batalyon 511. Markas Komandonya berada di Pabrik Gula Jatiwangi Kabupaten Majalengka.
Pada 1984, Pasukan Badak Hitam masuk dalam jajaran Komando Resort Militer 081/Dhirotsaha Jaya, Kodam V/Brawijaya. Markas Batalyon Infanteri 511/Dibyatara Yudha Blitar berada di Jalan Maluku No 14, Blitar, Jawa Timur.
tulis komentar anda