Muktamar Ke-48 Muhammadiyah Pakai E-Voting, Panitia Pemilihan Gelar Simulasi

Jum'at, 26 Agustus 2022 - 08:20 WIB
Untuk pertama kalinya, pemilihan dan penghitungan suara pada Muktamar ke-48 yang akan berlangsung bulan November berbasis teknologi digital. Foto/muhammadiyah.or.id
JAKARTA - Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah menggelar simulasi pemilihan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (25/8/2022). Simulasi dilakukan karena ada perbedaan teknis pemilihan pada muktamar kali ini.

Untuk pertama kalinya, pemilihan dan penghitungan suara pada Muktamar ke-48 yang akan berlangsung bulan November berbasis teknologi digital. Ketua Panlih Muktamar ke-48 Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais menuturkan bahwa sistem pemilihan ini baru pertama kali digunakan Muhammadiyah. Bahkan sistem atau cara pemilihan seperti ini belum pernah digunakan oleh organisasi – organisasi lain dalam menentukan pimpinannya.



Selain untuk efisiensi waktu pemilihan, penggunaan e-voting ini juga ingin memberi contoh alternatif sistem pemilihan yang sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi informasi. Dahlan mengatakan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang Berkemajuan, tidak boleh tertinggal di belakang peradaban yang maju.



“Sistem pemilihan e-voting ini belum pernah digunakan sebelumnya. Ini Muhammadiyah memberikan contoh, di mana pada pemilihan muktamar lalu di Makassar, Muhammadiyah menggunakan pemilihan secara manual, dan penghitungan memakai IT. Kini, kita sudah bisa menggunakan pada keduanya,” ujar Dahlan, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat (26/8/2022).

Anggota Panlih Muktamar ke-48 Muhammadiyah, Budi Setiawan menuturkan pemakaian dan pengembangan IT dalam sistem pemilihan telah dimulai sejak Muktamar Muhammadiyah di Jakarta tahun 2000. Penggunaan sistem e-voting ini diklaim akan menghemat waktu yang siginifikan, jika memakai sistem sebelumnya akan memakan waktu kurang lebih 4 jam, maka dengan sistem e-voting akan lebih efisien karena memangkas waktu kurang lebih 2 jam.

“Artinya dengan pemilihan IT ini orang tidak lagi menulis di blanko, tetapi tinggal tekan tombol di layar sentuh dan itu menghindari ketidak absahan kartu suara. Dulu orang milih 13 bisa nama double, nah sekarang sudah tidak bisa lagi karena akan ada peringatan,” ungkapnya.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More