Untuk Jalankan Ide dan Gagasan KIB Dinilai Perlu Orang yang Tepat
Senin, 15 Agustus 2022 - 22:21 WIB
JAKARTA - Ide dan gagasan yang disampaikan oleh Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) pada Minggu 14 Agustus 2022, dinilai suatu hal yang baik. Hal ini dikatakan oleh Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Unair, Prof Kacung Marijan
Menurutnya, setelah gagasan disepakati dan didetailkan, KIB harus mencapai kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi capres dan cawapres.
"Kalau konsisten dengan politik gagasan, harus sama-sama melihat, gagasannya seperti itu lalu siapa saja yang kira-kira cocok untuk memperjuangkan dan melaksanaan gagasan itu," kata Prof Kacung dalam keterangannya, Senin (15/8/2022).
Melihat potensi yang dimiliki Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (AH), Prof Kacung menilai layak untuk dijagokan sebagai capres dari KIB.
"Pertama, Pak AH, merupakan ketua partai besar. Kedua, Pak AH memiliki pengalaman panjang di DPR dan di eksekutif. Bagaimanapun juga, untuk menjadi calon presiden-calon wakil presiden, kan membutuhkan orang-orang yang berpengalaman juga," jelasnya.
Airlangga juga memiliki kemampuan untuk mendetailkan ide dan gagasan yang ada di KIB saat ini. Seperti misalnya, saat mengusung program Paten dan bagaimana menangani bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
"Saya kira ide dan gagasan dari KIB ini bagus. Karena ketika memperoleh kekuasaan nanti akan dipakai untuk apa," ujar Prof Kacung.
Secara umum, Prof Kacung menilai apa yang dilakukan KIB saat ini cukup positif untuk pendidikan politik di Indonesia. Ke depan, ia melihat KIB akan bersentuhan dengan bagaimana cara memperoleh kekuasaan tersebut untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan besar yang sudah dibangun bersama.
"Artinya masing-masing partai di KIB harus tetap konsisten bagaimana mempertahankan dan memperjuangkan gagasan-gagasan itu, terlepas dari siapa yang akan dicalonkan menjadi capres dan cawapres nanti," tuturnya.
Menurutnya, godaan dari KIB saat ini adalah menguji konsistensi untuk tetap berpegang teguh pada politik gagasan yang harus dicapai bersama-sama. Ia melihat KIB pada akhirnya bukan sekadar menang dalam gagasan.
"Namun bagaimana mencapai dan mewujudkan gagasan itu melalui kekuasaan, yakni memenangkan Pemilu," tutupnya.
Menurutnya, setelah gagasan disepakati dan didetailkan, KIB harus mencapai kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi capres dan cawapres.
"Kalau konsisten dengan politik gagasan, harus sama-sama melihat, gagasannya seperti itu lalu siapa saja yang kira-kira cocok untuk memperjuangkan dan melaksanaan gagasan itu," kata Prof Kacung dalam keterangannya, Senin (15/8/2022).
Melihat potensi yang dimiliki Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (AH), Prof Kacung menilai layak untuk dijagokan sebagai capres dari KIB.
"Pertama, Pak AH, merupakan ketua partai besar. Kedua, Pak AH memiliki pengalaman panjang di DPR dan di eksekutif. Bagaimanapun juga, untuk menjadi calon presiden-calon wakil presiden, kan membutuhkan orang-orang yang berpengalaman juga," jelasnya.
Airlangga juga memiliki kemampuan untuk mendetailkan ide dan gagasan yang ada di KIB saat ini. Seperti misalnya, saat mengusung program Paten dan bagaimana menangani bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
"Saya kira ide dan gagasan dari KIB ini bagus. Karena ketika memperoleh kekuasaan nanti akan dipakai untuk apa," ujar Prof Kacung.
Secara umum, Prof Kacung menilai apa yang dilakukan KIB saat ini cukup positif untuk pendidikan politik di Indonesia. Ke depan, ia melihat KIB akan bersentuhan dengan bagaimana cara memperoleh kekuasaan tersebut untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan besar yang sudah dibangun bersama.
"Artinya masing-masing partai di KIB harus tetap konsisten bagaimana mempertahankan dan memperjuangkan gagasan-gagasan itu, terlepas dari siapa yang akan dicalonkan menjadi capres dan cawapres nanti," tuturnya.
Menurutnya, godaan dari KIB saat ini adalah menguji konsistensi untuk tetap berpegang teguh pada politik gagasan yang harus dicapai bersama-sama. Ia melihat KIB pada akhirnya bukan sekadar menang dalam gagasan.
"Namun bagaimana mencapai dan mewujudkan gagasan itu melalui kekuasaan, yakni memenangkan Pemilu," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda