Menengok Jam Keramat Para Pengarang

Senin, 08 Agustus 2022 - 09:47 WIB
Tapi, tambah Mahfud, jika semua itu benar, bukan berarti mood tidak eksis. Ia mungkin memang hadir untuk dilawan setiap orang kreatif, sebagaimana dosa yang mesti dihalau oleh orang-orang beriman. Tapi, seperti orang beriman yang tak bisa sepenuhnya terbebas dari dosa, orang kreatif, khususnya penulis, juga tak selamanya bisa menjaga keseimbangan ayunan mood-nya (halaman 69).

Yang menarik, dalam buku 128 halaman, Mahfud Ikhwan juga menyoroti perdebatan tentang menulis populer dalam bab “Menulis Populer”. Seperti diketahui, di kalangan penulis dan pembaca, selama ini selalu ada perdebatan tentang menulis populer. Ada yang mengatakan kalau menulis karya populer itu gampang. Tak perlu riset serius apalagi mengerutkan kening saat menulis. Ketika tulisan selesai, para pembaca juga dengan mudah menikmati dan mencerna isinya. Cukup sekali baca, tak perlu dibaca ulang untuk memahami isi tulisan.

Sebelum namanya dikenal sebagai pemenang sebuah sayembara novel bergengsi, Mahfud Ikhwan sudah terlebih dahulu menulis karya populer. Berdasarkan pengalamannya yang penuh kegagalan, ia bisa katakan kalau menulis populer itu tidaklah mudah. Menulis populer jelas tidak dangkal dan gampangan seperti yang selama ini orang pikirkan.

Menurut Mahfud Ikhwan, menulis populer adalah tahap lebih lanjut dari menulis, bukan malah permulaannya, sebagaimana yang dipikirkan banyak orang. Dalam jenis tulisan apa pun, menulis populer haruslah didasari oleh kemampuan teknis yang lebih dari sekadar memadai, bahkan mesti lihai, dengan kemampuan menyampaikan ide dan gagasan kepada pembaca di atas rata-rata.

Mahfud selalu membayangkan, penulis yang bisa menulis populer adalah mereka yang sanggup menyampaikan hal rumit menjadi lebih sederhana, mendekatkan yang jauh agar lebih terjangkau, mengangkat yang tersembunyi jadi lebih bisa digapai; dan untuk menjadi penulis seperti itu, harus memiliki kekayaan kosa-kata (halaman 104).

Dalam kumpulan esainya ini, penulis coba menyadarkan calon penulis agar tidak mudah terpengaruh dengan “godaan iklan” bahwa menulis itu pekerjaan ringan dan gampang. Proses yang dilakukan secara kontinyu adalah salah satu cara yang tepat untuk menjadi penulis.

Tidak sekadar bermimpi menjadi penulis dengan instan. Calon penulis juga harus berjuang dan berupaya untuk terus berproses sehingga, kelak bisa menghasilkan tulisan-tulisan bermutu seperti karya para pengarang yang selama ini diidolakan.

Judul Buku : Melihat Pengarang Tidak Bekerja

Penulis : Mahfud Ikhwan

Penerbit : Diva Press, Yogyakarta
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More