Reshuffle Kabinet Mencuat, IPW Sarankan Jokowi Ganti 11 Menteri Ini

Senin, 29 Juni 2020 - 10:14 WIB
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto/ist
JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak sekadar mengancam menterinya. Sebaliknya, reshuffle kabinet memang harus segera dilakukan karena menurutnya jajaran para pembantu Presiden Jokowi semakin loyo dan tidak terarah.

"Misalnya, di saat Jokowi menyatakan listrik gratis di tengah pandemi Covid 19 terhadap pemakai golongan kecil, tapi listrik kelompok atas malah melonjak harganya. Jika dicermati, kasus listrik inikan sebuah tamparan yang memalukan Jokowi," tutur Neta kepada SINDOnews, Senin (29/6/2020).

(Baca: PKPI: Now or Never, Reshuffle Menteri Sekarang)

Selain itu, lanjut dia, di saat minyak dunia harganya melorot, tapi harga BBM Indonesia tetap stabil. Semua itu menunjukkan bahwa kinerja pemerintah seakan tidak terarah. Maka itu, jika pemerintah ingin berlari kencang seiring diterapkannya konsep new normal, pergantian kabinet harus dilakukan Jokowi.

Ia menganggap, new normal hanya konsep dan slogan omong kosong belaka jika menteri-menteri kabinet Jokowi tetap loyo. Harapan Jokowi untuk membuat terobosan baru di pemerintahan periode keduanya dengan dimunculkan anak-anak muda milenial di kabinet ternyata juga gagal total.



"Tak ada satu pun terobosan baru dari para menteri Jokowi di tengah pademi Covid-19. Semua seakan ngumpet mengikuti "perintah di rumah saja," ujar Neta.

(Baca: Ucapan Jokowi Dinilai Keras, Seolah Berkata 'Yang Enggak Beres, Ganti')

Padahal, menurut dia, dalam kondisi pademi Covid-19, Jokowi perlu pemikiran-pemikiran yang bisa membantunya degan maksimal. Minimal membuat konsep terobosan di bidangnya masing-masing dan begitu wabah Covid-19, kementeriannya bisa berlari kencang.

"Yang terjadi justru jika tidak bersembunyi, para menterinya justru membuat hal-hal kontroversial yang memicu kegaduhan di tegah masyarakat," katanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More