Komnas HAM Sebut Pengungkapan Kasus Penembakan Brigadir J Tidak Mudah

Selasa, 02 Agustus 2022 - 13:01 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kanan) didampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono (kiri) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2022). FOTO/MPI/ARIF JULIANTO
JAKARTA - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ), Ahmad Taufan Damanik mengatakan, pihaknya sempat kesulitan mengungkap insiden yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J . Menurutnya, CCTV di rumah Kadiv Propam nonaktif, Irjen Ferdy Sambo tidak berfungsi.

"Saya katakan di TKP itu, menurut mereka informasi mereka, CCTV itu tidak berfungsi. Ini problem besar," kata Taufan kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).

Taufan menambahkan, beberapa pihak yang mengatakan bahwa kasus ini mudah terungkap, tidak sejalan dengan bukti yang ditemukan pihaknya di lapangan. "Jadi orang yang bilang bahwa ini mudah, mudah, segala macam, Anda mau bertumpu pada siapa, kan pada keterangan pelaku," ujarnya.

"Bagaimana kita menyimpulkannya kalau kita nggak bisa mendapatkan seluruh bukti-bukti pendukung lainnya yang bisa membantu kita menyimpulkan," tambahnya.

Taufan menyimpulkan, untuk mengungkap kasus ini, tidak semudah apa yang dibayangkan. "Jadi tidak mudah, yang bilang mudah dia tidak tahu persoalannya," ujarnya.



Sebelumnya, Tim Khusus investigasi telah menemukan rekaman CCTV saat kejadian penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo.

Baca juga: Kematian Brigadir J, Mahfud MD: Kalau Ada yang Disembunyikan Nanti Akan Terlihat

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, dengan penemuan ini, maka penyidikan Tim Khusus dapat melakukan penyelidikan secara mendalam, sehingga dapat mengungkap konstruksi kasus secara jelas.

"Kita sudah menemukan CCTV yang bisa mengungkap secara jelas tentang konstruksi kasus ini. Dan CCTV ini sedang didalami oleh timsus yang nanti akan dibuka apabila seluruh rangkaian proses penyidikan oleh timsus sudah selesai," ujar Dedi, Rabu (20/7/2022).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(abd)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More