Daerah Minta Pusat Tegas untuk Cegah Masyarakat Jangan Mudik

Senin, 13 April 2020 - 22:34 WIB
"Secara khusus, kami meminta mereka tetap bertahan di tempat perantauannya masing-masing. Jangan melakukan perjalanan. Tetap bertahan di rumah. Bagi mereka yang tetap memilih kembali ke Madiun, maka harus menjalani karantina mandiri terlebih dahulu. Kalau melanggar, maka sanksi tegas akan diberikan aparat," ujar Ahmad lagi.

Sama seperti di Madiun, sikap siaga juga ditunjukan Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Mereka bahkan menjaga 7 pintu masuk selama 24 jam non stop. Pos pantau pergerakan orang ini berada di Babadan, Sawoo, Sukorejo, Mlilir, Slahung, Sampang, dan Badegan. Hanya saja, Ponorogo dihadapkan kepada masalah pelik. Para pendatang memiliki treatment khusus untuk mengelabui pemeriksaan petugas.

"Ponorogo terus membatasi sebaran Covid-19. Tapi, pergerakan arus masuk orang-orang masih terjadi. Kami sudah siapkan 7 pos untuk mengawasi mereka. Tapi, ada beberapa orang yang berbohong. Dia datang dari Jakarta dengan bus dan turun di Wonogiri, lalu masuk ke sini dengan motor. Mereka tidak bawa barang dan mengaku dari wilayah lain di sekitar sini,' kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.

Berdasarkan data http://infocovid19.jatimprov.go.id/ juga, Ponorogo memiliki 3 pasien positif Covid-19. Ada juga 15 nama dalam status PDP, lalu 298 jiwa ODP. “Proteksi diberikan untuk wilayah Ponorogo dari Covid-19. Sebarannya harus dihentikan secepatnya. Potensi pemicunya terus dibatasi. Kami juga berharap pemerintah pusat lebih ketat menjalankan aturan larangan pergerakan orang," ujar Ipong.

Selain Jawa Timur, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, sementara waktu melarang warganya kembali dari perantauan. Sebab, banyak warga Tapanuli Tengah merantau di Jakarta, Medan, dan kota besar lain. Apalagi, gejala Covid-19 sudah muncul di Tapanuli Tengah. Perantaranya salah seorang warganya yang baru kembali dari Malaysia dan menjalani sepekan karantina mandiri.

"Warga Tapanuli Tengah di perantauan jangan pulang. Bertahan di sana saja. Kami sedang fokus untuk memutus sebaran Covid-19. Selain pemantauan orang dari luar daerah, kami juga menyemprot cairan disinfektan, penyampaian himbauan, dan mendirikan banyak posko kesehatan," terang Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani.

Pergerakan pasien positif Covid-19 skala nasional memang naik. Hingga Rabu (8/4) sore WIB, jumlah kasus positif Covid-19 sekitar 2.956 kasus. Angka tersebut naik 218 pasien dalam 24 jam terakhir. Untuk jumlah total pasien sembuh Covid-19 sekitar 222 orang setelah ada penambahan 18 nama. Namun, ada penambahan 19 pasien Covid-19 yang meninggal sehingga jumlah totalnya mencapai 240 kasus.

"Kesadaran memang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat di perantauan. Mereka tidak melakukan perjalanan, kecuali Covid-19 sepenuhnya aman dan bersih dari Indonesia. Upaya ke arah sana sekarang ini terus dilakukan pemerintah pusat. Sebaran Covid-19 akan terputus apabila gotong royong seluruh elemen masyarakat berjalan," tutup Kepala Staf Presiden Moeldoko.
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More