Kisah Jenderal Hoegeng, Lolos dari Berondongan Sniper hingga Pura-pura Jadi Monyet

Sabtu, 16 Juli 2022 - 06:21 WIB


Sekitar tahun 2003 sebelum meninggal, Hoegeng berfoto bersama istrinya, Meri. Foto/Dok.Keluarga Hoegeng



Seorang pengusaha itu mengaku sebagai ketua "Panitia Selamat Datang", panitia yang khusus dibentuk oleh sejumlah pengusaha Medan untuk menyambut kedatangan Hoegeng. Pengusaha itu memberitahukan bahwa mereka sudah menyediakan rumah dan kendaraan untuk Hoegeng dan keluarganya selama bertugas di Medan.

Bahkan, para panitia penyambutan sudah menyiapkan sebuah hotel untuk Hoegeng dan keluarga. Namun, Hoegeng menolak secara halus dengan menyatakan supaya barang tersebut disimpan saja dulu.

Demikian juga tawaran mengantarnya ke sebuah hotel. Kata Hoegeng kala itu, jika memang diperlukan, dia akan segera menghubungi. Kemudian, pengusaha itu menitipkan kartu nama.



Disaksikan Presiden Soekarno, Hoegeng menandatangani SK sebagai Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet di Istana Negara pada 27 Maret 1966. Foto: Dok.Keluarga Hoegeng



Hoegeng juga menceritakan tentang hal yang sama kepada Soedharto Martopoespito atau Dharto, yang pernah menjadi Sekretaris Hoegeng saat menjabat Menteri/Sekretaris Presidium Kabinet pada periode Maret 1966 hingga Juli 1966. Hoegeng sebagai polisi tetap bersikap profesional dan menjaga integritas.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More