Membentuk Keluarga Tangguh Bencana
Jum'at, 15 Juli 2022 - 11:20 WIB
Berdasarkan Buku Pedoman Kesiapsiagaan Bencana yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), maka seluruh keluarga perlu dibekali ilmu kesiapsiagaan keluarga dalam menghadapi bencana. Rencana kesiapsiagaan keluarga adalah perencanaan yang dibuat oleh keluarga untuk selalu siap dalam kondisi darurat akibat suatu bencana, baik saat berada di dalam ataupun di luar rumah. Hal kesiapsiagaan yang perlu dilakukan adalah seluruh anggota keluarga supaya mengetahui ancaman bencana apa saja yang mungkin terjadi di sekitar lokasi tempat tinggal mereka, tahu bagaimana cara mereka melindungi diri dan keluarganya jika terjadi bencana, bisa mengenali bagian dari dalam rumah yang dapat dijadikan sebagai perlindungan serta bisa menghindari bagian di dalam rumah yang berisiko membahayakan anggota keluarga.
Komponen kesiapsiagaan keluarga untuk melakukan evakuasi mandiriyaitu berupa: 1). Peringatan dini. Tanda tersebut dapat dikenali seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas baik saat di dalam dan di luar rumah, 2). Rencana kesiapsiagaan keluarga (Family Preparedness Plan). Rencana tersebut sebaiknya telah disusun untuk seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas. Setiap anggota keluarga memiliki nomor kontak anggota keluarga yang lain dan dapat dihubungi pada saat terjadi keadaan darurat. 3). Jalur Evakuasi. Jalur evakuasi telah ditentukan untuk seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
Jalur evakuasi diharapkan terbebas dari segala sesuatu yang bisa menjadi penghalang saat digunakan dan jalur tersebut telah dilengkapi dengan rambu-rambu yang dapat diketahui oleh seluruh anggota keluarga, 4). Evakuasi Mandiri. Setiap anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas telah memahami teknik perlindungan diri dan evakuasi. 5). Titik Kumpul. Titik kumpul telah ditentukan lokasinya. Titik kumpul harus terbebas dari segala sesuatu yang bisa menjadi penghalang saat digunakan. Titik kumpul telah dilengkapi dengan rambu-rambu. Anggota keluarga memahami perannya saat berada di titik kumpul.
Dengan adanya pembekalan untuk kesiapsiagaan bencana, diharapkan bisa memudahkan seluruh keluarga dalam mempersiapkan diri saat menghadapi bencana. Pembekalan ilmu ini memang tidaklah menjamin keselamatan akan tetapi bisa meminimalkan risiko bencana. Upaya mitigasi sangat penting dilakukan karena kita sebagai manusia tidak bisa menghilangkan bencana alam tapi bisa mengurangi risiko yang timbul akibat bencana tersebut. Dengan mengurangi risiko bencana maka dapat mengurangi kerusakan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Baca Juga: koran-sindo.com
Komponen kesiapsiagaan keluarga untuk melakukan evakuasi mandiriyaitu berupa: 1). Peringatan dini. Tanda tersebut dapat dikenali seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas baik saat di dalam dan di luar rumah, 2). Rencana kesiapsiagaan keluarga (Family Preparedness Plan). Rencana tersebut sebaiknya telah disusun untuk seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas. Setiap anggota keluarga memiliki nomor kontak anggota keluarga yang lain dan dapat dihubungi pada saat terjadi keadaan darurat. 3). Jalur Evakuasi. Jalur evakuasi telah ditentukan untuk seluruh anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
Jalur evakuasi diharapkan terbebas dari segala sesuatu yang bisa menjadi penghalang saat digunakan dan jalur tersebut telah dilengkapi dengan rambu-rambu yang dapat diketahui oleh seluruh anggota keluarga, 4). Evakuasi Mandiri. Setiap anggota keluarga termasuk kelompok rentan dan penyandang disabilitas telah memahami teknik perlindungan diri dan evakuasi. 5). Titik Kumpul. Titik kumpul telah ditentukan lokasinya. Titik kumpul harus terbebas dari segala sesuatu yang bisa menjadi penghalang saat digunakan. Titik kumpul telah dilengkapi dengan rambu-rambu. Anggota keluarga memahami perannya saat berada di titik kumpul.
Dengan adanya pembekalan untuk kesiapsiagaan bencana, diharapkan bisa memudahkan seluruh keluarga dalam mempersiapkan diri saat menghadapi bencana. Pembekalan ilmu ini memang tidaklah menjamin keselamatan akan tetapi bisa meminimalkan risiko bencana. Upaya mitigasi sangat penting dilakukan karena kita sebagai manusia tidak bisa menghilangkan bencana alam tapi bisa mengurangi risiko yang timbul akibat bencana tersebut. Dengan mengurangi risiko bencana maka dapat mengurangi kerusakan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Baca Juga: koran-sindo.com
(bmm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda