Jelang Puncak Pelaksanaan Ibadah Haji, Perindo Ingatkan Petugas dan Jamaah tentang 4 Hal Ini
Kamis, 07 Juli 2022 - 20:04 WIB
JAKARTA - Indonesia memberangkatkan 92.668 orang jamaah pada pelaksanaan ibadah haji 1433 Hijriah atau 2022. Jumlah tersebut terbagi menjadi 240 kloter penerbangan dan menempati 43 Maktab di Mekkah yang tersebar di 5 sektor, yaitu wilayah Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal dan Misfalah.
Diketahui, pada Jumat (8/7/2022) akan menjadi puncak pelaksanaan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Terkait hal tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyatakan terdapat empat masalah yang perlu menjadi perhatian oleh petugas maupun jamaah calon haji Indonesia.
Pertama, masalah tenda penginapan jamaah di Arafah. Fasilitas dan kapasitas tenda perlu senyaman mungkin. Fasilitas AC yang tersedia harus berfungsi optimal mengingat suhu udara di padang arafah sangat terik dan tenda tidak melebihi kapasitas ruangan agar jamaah bisa beristirahat dan beribadah dengan nyaman dan tidak berdesakan.
"Kedua, Katering yang dibagikan kepada jamaah dipastikan hieginis dan layak makan serta bergizi untuk meningkatkan energi dan stamina selama wukuf dan menjelang lempar jumrah seusai wukuf," ujar Khaliq kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (7/7/2022).
Ketiga, jamaah calon haji di atas usia 60 tahun dengan potensi penyakit risiko tinggi (risti) perlu pendampingan dari petugas kesehatan haji. Penyiapan safari wukuf bagi jamaah yang tengah dalam perawatan mutlak harus dilakukan.
Keempat, antipasi kegiatan seusai wukuf di Arafah yakni lempar jumrah di Mina, banyak jamaah haji yg tersesat menuju pulang ke pemondokannya. Hal ini kerap terjadi dan perlu diwaspadai oleh petugas haji Indonesia.
"Kita mengimbau jamaah calon haji membiasakan disiplin dalam segala hal agar kesempurnaan ibadah bisa dicapai. Menaati peraturan, baik yang berasal dari petugas haji Indonesia maupun dari otoritas haji Arab Saudi merupakan hal patut dilakukan, termasuk peraturan yang telah ditetapkan saat melempar jumrah," tuturnya.
"Terkait kegiatan lempar jumrah pada 10 Dzulhijjah, otoritas haji Arab Saudi telah menentukan jadwal, yakni dilakukan sejak dini hingga pukul 04.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Kemudian berikutnya mulai pukul 16.00 WAS atau selepas waktu ashar hingga pukul 21.00 WAS, mengingat suhu udara yang sangat tinggi saat ini," sambungnya.
Diketahui, pada Jumat (8/7/2022) akan menjadi puncak pelaksanaan haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Baca Juga
Terkait hal tersebut, Ketua DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad menyatakan terdapat empat masalah yang perlu menjadi perhatian oleh petugas maupun jamaah calon haji Indonesia.
Pertama, masalah tenda penginapan jamaah di Arafah. Fasilitas dan kapasitas tenda perlu senyaman mungkin. Fasilitas AC yang tersedia harus berfungsi optimal mengingat suhu udara di padang arafah sangat terik dan tenda tidak melebihi kapasitas ruangan agar jamaah bisa beristirahat dan beribadah dengan nyaman dan tidak berdesakan.
"Kedua, Katering yang dibagikan kepada jamaah dipastikan hieginis dan layak makan serta bergizi untuk meningkatkan energi dan stamina selama wukuf dan menjelang lempar jumrah seusai wukuf," ujar Khaliq kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (7/7/2022).
Ketiga, jamaah calon haji di atas usia 60 tahun dengan potensi penyakit risiko tinggi (risti) perlu pendampingan dari petugas kesehatan haji. Penyiapan safari wukuf bagi jamaah yang tengah dalam perawatan mutlak harus dilakukan.
Keempat, antipasi kegiatan seusai wukuf di Arafah yakni lempar jumrah di Mina, banyak jamaah haji yg tersesat menuju pulang ke pemondokannya. Hal ini kerap terjadi dan perlu diwaspadai oleh petugas haji Indonesia.
"Kita mengimbau jamaah calon haji membiasakan disiplin dalam segala hal agar kesempurnaan ibadah bisa dicapai. Menaati peraturan, baik yang berasal dari petugas haji Indonesia maupun dari otoritas haji Arab Saudi merupakan hal patut dilakukan, termasuk peraturan yang telah ditetapkan saat melempar jumrah," tuturnya.
"Terkait kegiatan lempar jumrah pada 10 Dzulhijjah, otoritas haji Arab Saudi telah menentukan jadwal, yakni dilakukan sejak dini hingga pukul 04.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Kemudian berikutnya mulai pukul 16.00 WAS atau selepas waktu ashar hingga pukul 21.00 WAS, mengingat suhu udara yang sangat tinggi saat ini," sambungnya.
tulis komentar anda