Ulang Tahun ke-56, Sekjen PDIP Tebar Benih Ikan di Waduk Jatiluhur
Kamis, 07 Juli 2022 - 16:06 WIB
Menurut Hasto, menebar ikan merupakan tradisi baik dari Presiden Soekarno yang diteruskan Ibu Megawati. Tujuannya, agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan. "Saya pamit ke Ibu Megawati untuk agenda ini. Beliau selalu menegaskan pentingnya merawat lingkungan dan kehidupan. Sebab itu PDI Perjuangan memiliki program Merawat Pertiwi," jelas Hasto.
Megawati, kata Hasto, terus menggalakkan kepada kadernya termasuk kepala daerah dari PDIP untuk melakukan penghijauan di seluruh daerah dan menjalankan program menanam 10 makananan pendamping beras. Hasto sempat menanyakan enceng gondok yang terlihat di waduk. "Enceng gondok saat pandemi tidak terkontrol tapi sekarang sudah lebih baik dikelola," kata Dirut Imam Santosa.
Dirjen KKP mengatakan dalam penebaran benih ikan ini memerhatikan ekosistem. "100.000 benih ikan Tawes dan Nilem karena tidak bisa menebar sembarang, yang tidak invasif," jelas Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB. Haeru Rahayu.
Saat meninjau prasasti, Hasto terpukau dengan kata-kata yang masih menggunakan ejaan lama dituliskan pada prasasti tersebut. "Bendungan Jatiluhur tidak boleh hanja digunakan selama satu atau dua tahun. Itu harus digunakan selama ratusan tahun. Untuk meningkatkan produksi pertanian, masjarakat membutuhkan air. Air penting untuk listrik djuga. Tidak hanja untuk penerangan tapi djuga untuk industri. Ir. Soekarno Presiden Pertama Indonesia" Demikian petikan pesan Presiden Pertama RI yang dikenal dengan sebutan Bung Karno.
"Saya berharap waduk ini benar-benar dikelola dengan baik dan memberi manfaat untuk masyakarat sekitar. Betapa sedihnya lbu Megawati ketika menjadi anggota DPR RI Komisi IV, saat kawasan Bekasi, Karawang dan sekitarnya terjadi alih fungsi lahan pertanian. Bayangkan seandainya daerah tersebut masih menjadi area persawahan. Ini menjadi pelajaran ke depan tentang pentingnya tata ruang," kata Hasto.
Megawati, kata Hasto, terus menggalakkan kepada kadernya termasuk kepala daerah dari PDIP untuk melakukan penghijauan di seluruh daerah dan menjalankan program menanam 10 makananan pendamping beras. Hasto sempat menanyakan enceng gondok yang terlihat di waduk. "Enceng gondok saat pandemi tidak terkontrol tapi sekarang sudah lebih baik dikelola," kata Dirut Imam Santosa.
Dirjen KKP mengatakan dalam penebaran benih ikan ini memerhatikan ekosistem. "100.000 benih ikan Tawes dan Nilem karena tidak bisa menebar sembarang, yang tidak invasif," jelas Dirjen Perikanan Budidaya KKP TB. Haeru Rahayu.
Saat meninjau prasasti, Hasto terpukau dengan kata-kata yang masih menggunakan ejaan lama dituliskan pada prasasti tersebut. "Bendungan Jatiluhur tidak boleh hanja digunakan selama satu atau dua tahun. Itu harus digunakan selama ratusan tahun. Untuk meningkatkan produksi pertanian, masjarakat membutuhkan air. Air penting untuk listrik djuga. Tidak hanja untuk penerangan tapi djuga untuk industri. Ir. Soekarno Presiden Pertama Indonesia" Demikian petikan pesan Presiden Pertama RI yang dikenal dengan sebutan Bung Karno.
"Saya berharap waduk ini benar-benar dikelola dengan baik dan memberi manfaat untuk masyakarat sekitar. Betapa sedihnya lbu Megawati ketika menjadi anggota DPR RI Komisi IV, saat kawasan Bekasi, Karawang dan sekitarnya terjadi alih fungsi lahan pertanian. Bayangkan seandainya daerah tersebut masih menjadi area persawahan. Ini menjadi pelajaran ke depan tentang pentingnya tata ruang," kata Hasto.
(cip)
tulis komentar anda