G-13: Pemulihan Ekonomi?

Senin, 04 Juli 2022 - 19:50 WIB
Candra Fajri Ananda/FOTO.DOK KORAN SINDO
Candra Fajri Ananda

Staf Khusus Menteri Keuangan RI

Dunia saat ini menghadapi banyak sekali tantangan yang semakin besar di tengah upaya pemulihan ekonomi pascapandemi . Dunia sedang menghadapi kompleksitas ancaman krisis pangan , energi, kesehatan, hingga keuangan. Krisis energi muncul lebih banyak karena invasi Rusia ke Ukraina, yang berdampak kekacauan pasar energi.

Sebagian besar negara Uni Eropa sangat tergantung pada pasokan minyak dan gas alam Rusia, sekitar 40% kebutuhan gas alam mereka didatangkan dari Rusia. Sementara sisanya datang dari Norwegia, (22%), Aljazair (18%), dan Azerbaijan (9%).

Eropa juga membeli LNG dari Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lain dengan jumlah sekitar 400 juta meter kubik per hari. Seperempat dari total impor minyak Uni Eropa, atau sekitar 2,2 juta barel minyak mentah per hari, masuk lewat jaringan pipa-pipa dari Rusia.



Eropa juga mengimpor 1,2 juta barel produk minyak lainnya dari Rusia. Selain masalah pasokan, dunia juga mengalami masalah pengiriman lintas batas (distribusi) sehingga menyebabkan kenaikan harga pangan di berbagai dunia. Hal ini juga diperberat dengan adanya perubahan iklim yang berdampak pada suplai pangan secara global.

Kini, bayang-bayang lonjakan inflasi tinggi kian jadi kenyataan. Ketidakpastian keuangan dunia akibat fenomena inflasi yang melambung tinggi di berbagai belahan dunia pada mulanya tak lain dipicu pemulihan ekonomi pasca pandemi seiring dengan program stimulus fiskal yang dilakukan berbagai pemerintah di dunia.

Ironsinya, kondisi tersebut kian diperparah dengan terjadinya kekurangan bahan baku dan komoditas seiring dengan krisis pangan dan energi yang terus mendorong inflasi di berbagai negara kian meroket ke level tertinggi.

Menjaga Stabilitas Ekonomi
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More