BKKBN Pastikan Kelancaran Pasokan Alat Kontrasepsi di Masa Pandemi
Kamis, 25 Juni 2020 - 16:10 WIB
President of Asian Population Association Aris Ananta menganjurkan BKKBN untuk dapat melaksanakan kembali pelayanan KB secara masif seperti sebelum pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat. "Masyarakat berhak mendapatkan akses KB walau di tengah pandemi karena kontrasepsi adalah kebutuhan dasar. BKKBN harus fokus terhadap unmeet need terutama di rural area atau daerah pedesaan yang jauh dari fasilitas kesehatan dan sulit dalam mengakses KB, dan memprioritaskan penggunakan kontrasepsi jangka panjang," kata Aris.
Pelayanan KB sudah seharusnya berfokus untuk menjangkau kelompok yang kurang terlayani, terutama di daerah dengan unmeet need yang tinggi, termasuk orang miskin dan mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan.
“BKKBN bekerja sama dengan 500 pemerintah daerah, kami memastikan bahwa distribusi alat kontrasepsi dari gudang ke 18 ribu fasilitas kesehatan di Kab/Kota sudah sesuai dengan perencanaan re-supply. Inovasi rantai pasok berbasis masyarakat dibantu dengan PLKB telah diperkenankan untuk memberikan kontrasepsi secara langsung kepada pasangan usia subur yang telah memenuhi syarat. Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) atas komitmen gigih mereka dalam mendidik dan tetap menyediakan pelayanan KB dalam situasi saat ini,” tambah Rizal.
Memperingati hari ke-27 keluarga Indonesia dan peringatan 50 tahun BKKBN dalam mempertahankan populasi dan program keluarga berencana di Indonesia, bekerja sama dengan mitra lokal dan internasional seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, JHCCP, dan Asian Population Association (APA) mengadakan webinar yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung di akun Youtube, Facebook, dan Instagram BKKBNOfficial.
Jumlah peserta yang hadir pada Zoom sejumlah 680 dan menonton siaran langsung sekitar 700 penonton. Selain Prof Rizal Damanik, narasumber acara tersebut adalah President of Asian Population Association (APA) Prof Aris Ananta, dan Senior Technical Advisor John Hopkins Centre for Communication Programs Uttara Bharath Kumar.
Sementara pembahas webinar adalah Prof. Gavin Jones dari Australian National University dan dr. Iwan Ariawan dari Universitas Indonesia.
Pelayanan KB sudah seharusnya berfokus untuk menjangkau kelompok yang kurang terlayani, terutama di daerah dengan unmeet need yang tinggi, termasuk orang miskin dan mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan.
“BKKBN bekerja sama dengan 500 pemerintah daerah, kami memastikan bahwa distribusi alat kontrasepsi dari gudang ke 18 ribu fasilitas kesehatan di Kab/Kota sudah sesuai dengan perencanaan re-supply. Inovasi rantai pasok berbasis masyarakat dibantu dengan PLKB telah diperkenankan untuk memberikan kontrasepsi secara langsung kepada pasangan usia subur yang telah memenuhi syarat. Kami berterima kasih kepada pemerintah daerah dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) atas komitmen gigih mereka dalam mendidik dan tetap menyediakan pelayanan KB dalam situasi saat ini,” tambah Rizal.
Memperingati hari ke-27 keluarga Indonesia dan peringatan 50 tahun BKKBN dalam mempertahankan populasi dan program keluarga berencana di Indonesia, bekerja sama dengan mitra lokal dan internasional seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Kesehatan, JHCCP, dan Asian Population Association (APA) mengadakan webinar yang diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan disiarkan secara langsung di akun Youtube, Facebook, dan Instagram BKKBNOfficial.
Jumlah peserta yang hadir pada Zoom sejumlah 680 dan menonton siaran langsung sekitar 700 penonton. Selain Prof Rizal Damanik, narasumber acara tersebut adalah President of Asian Population Association (APA) Prof Aris Ananta, dan Senior Technical Advisor John Hopkins Centre for Communication Programs Uttara Bharath Kumar.
Sementara pembahas webinar adalah Prof. Gavin Jones dari Australian National University dan dr. Iwan Ariawan dari Universitas Indonesia.
(ars)
tulis komentar anda