Jokowi Bawa Misi Mulia ke Ukraina dan Rusia, Partai Garuda: Seharusnya Kita Bangga
Senin, 27 Juni 2022 - 23:49 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) berencana menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kunjungan Jokowi itu rencananya dilakukan setelah menghadiri KTT G7 di Jerman pada 26-27 Juni 2022.
Rencana kunjungan Jokowi itu pun ditanggapi positif oleh Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. "Ketika Presiden Jokowi turun langsung terlibat dalam perdamaian Rusia dan Ukraina seharusnya kita bangga, karena membawa nama Indonesia," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/6/2022).
Namun, Teddy menyayangkan ada beberapa pihak yang menanggapi secara negatif, seolah-olah yang dilakukan oleh Presiden adalah tindakan tercela. "Ini aneh, karena apa saja selalu dikaitkan dengan urusan politik internal," ujar Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Teddy pun mengingatkan sejumlah pihak yang menanggapi secara negatif itu bahwa Jokowi tidak lagi punya kepentingan untuk menjadi Presiden di 2024. "Sehingga, tidak perlu takut bahwa elektabilitas Jokowi melambung tinggi, apalagi beliau mengatasnamakan Indonesia dalam kunjungannya," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pemerintah tetap harus menjalankan programnya. Dia menambahkan, tidak semua yang dilakukan pemerintah dikaitkan dengan urusan 2024.
"Ini menunjukkan bagaimana kerdilnya cara berpikir dan bersikap para pihak yang menanggapi secara negatif apa yang dilakukan Jokowi. Jika kalian mampu untuk ada di 2024, silakan saja bertarung, tampilkan apa kelebihan kalian, tidak perlu jadikan Jokowi sebagai pijakan untuk mendapatkan perhatian, karena beliau sedang menjalankan misi mulia," pungkasnya.
Rencana kunjungan Jokowi itu pun ditanggapi positif oleh Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. "Ketika Presiden Jokowi turun langsung terlibat dalam perdamaian Rusia dan Ukraina seharusnya kita bangga, karena membawa nama Indonesia," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Senin (27/6/2022).
Namun, Teddy menyayangkan ada beberapa pihak yang menanggapi secara negatif, seolah-olah yang dilakukan oleh Presiden adalah tindakan tercela. "Ini aneh, karena apa saja selalu dikaitkan dengan urusan politik internal," ujar Teddy yang juga sebagai juru bicara Partai Garuda ini.
Baca Juga
Teddy pun mengingatkan sejumlah pihak yang menanggapi secara negatif itu bahwa Jokowi tidak lagi punya kepentingan untuk menjadi Presiden di 2024. "Sehingga, tidak perlu takut bahwa elektabilitas Jokowi melambung tinggi, apalagi beliau mengatasnamakan Indonesia dalam kunjungannya," ungkapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pemerintah tetap harus menjalankan programnya. Dia menambahkan, tidak semua yang dilakukan pemerintah dikaitkan dengan urusan 2024.
"Ini menunjukkan bagaimana kerdilnya cara berpikir dan bersikap para pihak yang menanggapi secara negatif apa yang dilakukan Jokowi. Jika kalian mampu untuk ada di 2024, silakan saja bertarung, tampilkan apa kelebihan kalian, tidak perlu jadikan Jokowi sebagai pijakan untuk mendapatkan perhatian, karena beliau sedang menjalankan misi mulia," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda