KLHK Paparkan Strategi Pelestarian Lingkungan di Masa Depan
Kamis, 23 Juni 2022 - 13:22 WIB
Dalam tiga langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat, salah satunya memilah sampah, melakukan daur ulang, serta memilih kemasan plastik berukuran besar saat menggunakan plastik. "Kemasan plastik berukuran besar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena dapat ditemukan secara lebih mudah dan memiliki berat masa yang dapat terukur lebih baik," kata Nunu.
Christine Halim menambahkan, melalui berbagai langkah-langkah kecil yang dilakukan, masyarakat di lingkungan keluarga bisa berkontribusi besar bagi lingkungan, seperti memimimalisir sampah yang berakhir ke laut, menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon plastik, dan mendukung ekonomi sirkular.
Sementara itu, Johan Muliawan mengatakan, pihaknya telah melakukan GESN, sebuah gerakan dukungan terhadap Peraturan Menteri KLHK No 75 tahun 2019, serta komitmen untuk menciptakan produk yang sehat, aman serta berperan menjaga lingkungan. GESN dimulai dengan kolaborasi antara Le Minerale dengan KLHK, ADUPI, IPI, dan hingga kini telah merambah hingga lebih dari 12 mitra atau stakeholder lainnya.
"Sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk kami terkelola dan tidak menumpuk di TPA, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat," katanya.
Tak hanya sebagai wadah edukasi terkait ekonomi sirkular bagi berbagai lapisan masyarakat, GESN juga membangun ekosistem ekonomi sirkular yang memadai. Ini terlihat ketika gerakan ini dilakukan hingga meningkatkan collection rate 98% dibanding sebelum adanya program.
"Bahkan saat ini, kami sudah berhasil mengumpulkan sampah plastik hingga 6.300 ton dalam 1 tahun," katanya.
Saat ini, program GESN menargetkan peningkatan kinerja mitra lapak sebesar 20%. GESN diharapkan dapat mendorong utilisasi daur ulang plastik untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi, menyediakan recycle points di berbagai lokasi, dan terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengelola plastik.
Christine Halim menambahkan, melalui berbagai langkah-langkah kecil yang dilakukan, masyarakat di lingkungan keluarga bisa berkontribusi besar bagi lingkungan, seperti memimimalisir sampah yang berakhir ke laut, menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon plastik, dan mendukung ekonomi sirkular.
Sementara itu, Johan Muliawan mengatakan, pihaknya telah melakukan GESN, sebuah gerakan dukungan terhadap Peraturan Menteri KLHK No 75 tahun 2019, serta komitmen untuk menciptakan produk yang sehat, aman serta berperan menjaga lingkungan. GESN dimulai dengan kolaborasi antara Le Minerale dengan KLHK, ADUPI, IPI, dan hingga kini telah merambah hingga lebih dari 12 mitra atau stakeholder lainnya.
"Sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk kami terkelola dan tidak menumpuk di TPA, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat," katanya.
Tak hanya sebagai wadah edukasi terkait ekonomi sirkular bagi berbagai lapisan masyarakat, GESN juga membangun ekosistem ekonomi sirkular yang memadai. Ini terlihat ketika gerakan ini dilakukan hingga meningkatkan collection rate 98% dibanding sebelum adanya program.
"Bahkan saat ini, kami sudah berhasil mengumpulkan sampah plastik hingga 6.300 ton dalam 1 tahun," katanya.
Saat ini, program GESN menargetkan peningkatan kinerja mitra lapak sebesar 20%. GESN diharapkan dapat mendorong utilisasi daur ulang plastik untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi, menyediakan recycle points di berbagai lokasi, dan terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengelola plastik.
(abd)
tulis komentar anda