KLHK Paparkan Strategi Pelestarian Lingkungan di Masa Depan

Kamis, 23 Juni 2022 - 13:22 WIB
loading...
KLHK Paparkan Strategi...
KLHK menggelar dialog lintas generasi menyambut 5 Dekade Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 17 Juni 2022. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) menggelar dialog lintas generasi menyambut 5 Dekade Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Dalam acara ini dibahas mengenai manajemen lingkungan Indonesia selama 50 tahun terakhir serta strategi pelestarian lingkungan di masa depan, salah satunya adalah praktik ekonomi sirkular dan pemilihan plastik kemasan besar.

Kegiatan ini dihadiri Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari (Dirjen PHL) KLHK Agus Justianto, Kepala Biro Humas KLHK Nunu Anugrah, Direktur Le Minerale Johan Muliawan, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim, dan perwakilan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI).

Agus Justianto mengatakan, dalam lima dekade terakhir, pemerintah Indonesia melalui KLHK melakukan manajemen lingkungan hidup melalui sejumlah inisiatif. "Indonesia berkomitmen untuk meratifikasi keputusan politik dan perjanjian internasional. Di tahun 2022, posisi Indonesia di G20 semakin kuat; isu lingkungan yang diangkat oleh Pemerintahan RI sejajar dengan hasil pertemuan pada G7," kata Agus Justianto dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).



Dengan diplomasi lingkungan melalui pengaturan norma yang kuat, kata Agus, akan menjadi kekuatan Indonesia di dunia internasional. Karena itu, agar dapat menerapkan regulasi dan mencapai target-target lingkungan yang telah ditetapkan, masyarakat harus terus dilibatkan.

"Konsep kebijakan yang telah dikembangkan oleh pemerintahan perlu diteruskan oleh kita, masyarakat Indonesia demi meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup tanah air," katannya.

Untuk melanjutkan berbagai inisiatif tersebut, KLHK terus mendorong upaya konservasi lingkungan melalui pelibatan industri serta masyarakat, utamanya generasi muda dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan.

Senada Ka Biro Humas KLHK Nunu Anugrah menegaskan upaya keberlanjutan, berbagai pemangku kepentingan harus dilibatkan, dari pemerintahan, pemain industri daur ulang, hingga masyarakat.

Baca juga: KLHK Siapkan Ministerial Communique untuk G20

"Salah satu peran serta aktif swasta adalah dengan adanya Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GENS) Le Minerale. Kami mengapresiasi gerakan ini sebagai salah satu langkah konkret dalam menerjemahkan solusi internasional ke solusi lokal. Masyarakat Indonesia harus living by example dengan melakukan aksi-aksi untuk melestarikan lingkungan," katanya.

Dalam tiga langkah sederhana yang dapat dilakukan masyarakat, salah satunya memilah sampah, melakukan daur ulang, serta memilih kemasan plastik berukuran besar saat menggunakan plastik. "Kemasan plastik berukuran besar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi karena dapat ditemukan secara lebih mudah dan memiliki berat masa yang dapat terukur lebih baik," kata Nunu.

Christine Halim menambahkan, melalui berbagai langkah-langkah kecil yang dilakukan, masyarakat di lingkungan keluarga bisa berkontribusi besar bagi lingkungan, seperti memimimalisir sampah yang berakhir ke laut, menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi karbon plastik, dan mendukung ekonomi sirkular.

Sementara itu, Johan Muliawan mengatakan, pihaknya telah melakukan GESN, sebuah gerakan dukungan terhadap Peraturan Menteri KLHK No 75 tahun 2019, serta komitmen untuk menciptakan produk yang sehat, aman serta berperan menjaga lingkungan. GESN dimulai dengan kolaborasi antara Le Minerale dengan KLHK, ADUPI, IPI, dan hingga kini telah merambah hingga lebih dari 12 mitra atau stakeholder lainnya.

"Sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk kami terkelola dan tidak menumpuk di TPA, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat," katanya.

Tak hanya sebagai wadah edukasi terkait ekonomi sirkular bagi berbagai lapisan masyarakat, GESN juga membangun ekosistem ekonomi sirkular yang memadai. Ini terlihat ketika gerakan ini dilakukan hingga meningkatkan collection rate 98% dibanding sebelum adanya program.

"Bahkan saat ini, kami sudah berhasil mengumpulkan sampah plastik hingga 6.300 ton dalam 1 tahun," katanya.

Saat ini, program GESN menargetkan peningkatan kinerja mitra lapak sebesar 20%. GESN diharapkan dapat mendorong utilisasi daur ulang plastik untuk nilai ekonomi yang lebih tinggi, menyediakan recycle points di berbagai lokasi, dan terus berupaya mengedukasi masyarakat Indonesia untuk bijak dalam mengelola plastik.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2232 seconds (0.1#10.140)