Ingin Bentuk Poros Ketiga Pilpres 2024, PKS: Slow, Enjoy Aja
Kamis, 09 Juni 2022 - 07:20 WIB
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) mengaku masih netral terhadap sejumlah figur calon presiden (capres) yang muncul. PKS menjalin hubungan baik dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Erick Thohir, Ridwan Kamil dan juga Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sebab siapa yang akan didukung akan diputuskan Majelis Syura PKS.
"Jadi siapapun masih egaliter, masih titik nol. Apakah anies, apakah Ganjar, apakah Prabowo, apakah Puan, apakah Erick Thohir, Sandiaga Uno, siapa lagi, sudah? Emil ya. Buat PKS itu semua datar tetap termasuk Cak Omin tetap kita bikin hubungan konteks baik semuanya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsyi kepada wartawan di Kompleks Parlemem Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (9/6/2022).
Menurut Aboe, PKS menjalin hubungan emosional yang baik dengan semua tokoh dan mengikuti berbagai perkembangan. Dimulai dari acara Milad PKS ke-20 di mana PKS mengundang pimpinan dari seluruh parpol, dalam rangka mencari jodoh. Guna meminimalisasi gesekan-gesekan di masyarakat, kata dia, PKS terbuka untuk melakukan penjajakan dengan PKB.
"Selanjutnya kita berusaha kita tidak muncul dua calon, tiga calon lah. Jadi kalau sekarang ada KIB, lantas siapa tahu coba-coba PKS dan PKB membuat alur lagi baru, supaya muncul ada baru. Soalnya yang ketiga udah pasti golden ticket, jangan ditanya yang golden ticket ini, enggak perlu penjelasan, pasti dia maju siapa bersama siapa urusan beliau. Kalau dia (PKB) mau PKS, belum tentu PKS mau nolak-nolal amat," ungkapnya.
Menurut anggota Komisi III DPR ini, setelah dua periode berada di luar pemerintahan, PKS ingin menjadi pemenang di 2024. Tetapi PKS masih melangkah perlahan. "Nah itulah maknya kita perlahan saja kalau kata presiden kata Pak Jokowi ojo kesusu. Kalau PKS ya pelan-pelam saja, slow," ujarnya.
Aboe menegaskan, meskipun masih perlahan melakukan penjajakan-penjajakan, PKS pada akhirnya nanti akan memutuskan. PKS akan melalukan evaluasi pada pertengahan tahun ini atau Desember 2022 mendatang. Dan saat ini, PKS masih menokohkan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufrie.
Menurut Aboe, PKS masih terbuka soal komunikasi pilpres ini, baik dengan Cak Imin, atau dengan para elite di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga dengan Gerindra. Karena intinya PKS ingin ada yang memulai atau menggagas koalisi poros ketiga, guna menghindari gesekan di masyarakat.
"Sebenarnya yang ingin memunculkan poros ketiga ini, siapa yang harus memulai? Kita harus berkorban enggak usah dipikirkan dengan dia dengan dia. Kalau ini muncul tiga berarti ada pertama berarti ada putaran kedua berarti ada titik manis. Gesekan kadrun kampret cebong apalagi? Kadrun yaudah tadi, jangan ada lagi deh, capek. Kita minimize hal-hal yang buat gesekan masyarakat terlalu tajam," ungkap Aboe.
Aboe meyakini bahwa media akan memberikan kesempatan bagi PKS untuk berimprovisasi dan menjaga kerukunan NKRI kedepan ini dengan memilih presiden yang terbaik. Soal dengan siapa, lihat nanti di detik-detik pertemuan terakhir.
"Semuanya enak , buat PKS tuh masya Allah, enjoy aja. PKS tuh partai yang enggak kuat-kuat amat tapi pengen kuat gitu," pungkas Aboe.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
"Jadi siapapun masih egaliter, masih titik nol. Apakah anies, apakah Ganjar, apakah Prabowo, apakah Puan, apakah Erick Thohir, Sandiaga Uno, siapa lagi, sudah? Emil ya. Buat PKS itu semua datar tetap termasuk Cak Omin tetap kita bikin hubungan konteks baik semuanya," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Al Habsyi kepada wartawan di Kompleks Parlemem Senayan, Jakarta, dikutip Kamis (9/6/2022).
Menurut Aboe, PKS menjalin hubungan emosional yang baik dengan semua tokoh dan mengikuti berbagai perkembangan. Dimulai dari acara Milad PKS ke-20 di mana PKS mengundang pimpinan dari seluruh parpol, dalam rangka mencari jodoh. Guna meminimalisasi gesekan-gesekan di masyarakat, kata dia, PKS terbuka untuk melakukan penjajakan dengan PKB.
"Selanjutnya kita berusaha kita tidak muncul dua calon, tiga calon lah. Jadi kalau sekarang ada KIB, lantas siapa tahu coba-coba PKS dan PKB membuat alur lagi baru, supaya muncul ada baru. Soalnya yang ketiga udah pasti golden ticket, jangan ditanya yang golden ticket ini, enggak perlu penjelasan, pasti dia maju siapa bersama siapa urusan beliau. Kalau dia (PKB) mau PKS, belum tentu PKS mau nolak-nolal amat," ungkapnya.
Menurut anggota Komisi III DPR ini, setelah dua periode berada di luar pemerintahan, PKS ingin menjadi pemenang di 2024. Tetapi PKS masih melangkah perlahan. "Nah itulah maknya kita perlahan saja kalau kata presiden kata Pak Jokowi ojo kesusu. Kalau PKS ya pelan-pelam saja, slow," ujarnya.
Aboe menegaskan, meskipun masih perlahan melakukan penjajakan-penjajakan, PKS pada akhirnya nanti akan memutuskan. PKS akan melalukan evaluasi pada pertengahan tahun ini atau Desember 2022 mendatang. Dan saat ini, PKS masih menokohkan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufrie.
Menurut Aboe, PKS masih terbuka soal komunikasi pilpres ini, baik dengan Cak Imin, atau dengan para elite di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dengan Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga dengan Gerindra. Karena intinya PKS ingin ada yang memulai atau menggagas koalisi poros ketiga, guna menghindari gesekan di masyarakat.
"Sebenarnya yang ingin memunculkan poros ketiga ini, siapa yang harus memulai? Kita harus berkorban enggak usah dipikirkan dengan dia dengan dia. Kalau ini muncul tiga berarti ada pertama berarti ada putaran kedua berarti ada titik manis. Gesekan kadrun kampret cebong apalagi? Kadrun yaudah tadi, jangan ada lagi deh, capek. Kita minimize hal-hal yang buat gesekan masyarakat terlalu tajam," ungkap Aboe.
Aboe meyakini bahwa media akan memberikan kesempatan bagi PKS untuk berimprovisasi dan menjaga kerukunan NKRI kedepan ini dengan memilih presiden yang terbaik. Soal dengan siapa, lihat nanti di detik-detik pertemuan terakhir.
"Semuanya enak , buat PKS tuh masya Allah, enjoy aja. PKS tuh partai yang enggak kuat-kuat amat tapi pengen kuat gitu," pungkas Aboe.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(muh)
tulis komentar anda