Megawati Minta Kebenaran Indonesia Dijajah Belanda 3,5 Abad Diteliti Kembali
Kamis, 02 Juni 2022 - 02:32 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta ahli sejarah meneliti kebenaran negara Indonesia yang disebut-sebut dijajah selama 350 tahun oleh Belanda. Megawati mengaku heran, pasalnya tidak ada yang bertanya-tanya mengapa Indonesia bisa dijajah.
"Pertanyaannya kenapa kok kita sampai dijajahkan itu. Itukan yang sering tidak mau diutarakan. Kebetulan ini berkumpul para rektor, saya juga minta kepada para ahli sejarah," kata Megawati, dikutip Rabu (1/6/2022).
"Saya bilang begini, tolong dong diteliti ya bahwa apa betul, ya, Indonesia ini dijajah yang namanya Belanda itu sampai 350 tahun," tambahnya.
"Kok enak banget ya orang Indonesia? Kesenangan dijajah sampai ibu-ibunya, maaf sekali, terus beranak, berarti itukan berapa generasi gitu ya," sambung dia.
Menurut Megawati, masyarakat saat itu memang melakukan perlawanan bagi daerah-daerahnya masing-masing. Barulah ada kesadaran untuk bersatu saat dipelopori oleh Soekarno, Hatta, dan Sjahrir.
"Meskipun ada perlawanan pahlawan-pahlawan, tapi itu semua kedaerahan. Kristalisasinya baru menggumpal, ya, itukan ketika ada namanya Bung Karno, Pak Hatta, Pak Sjahrir," tutupnya.
"Pertanyaannya kenapa kok kita sampai dijajahkan itu. Itukan yang sering tidak mau diutarakan. Kebetulan ini berkumpul para rektor, saya juga minta kepada para ahli sejarah," kata Megawati, dikutip Rabu (1/6/2022).
"Saya bilang begini, tolong dong diteliti ya bahwa apa betul, ya, Indonesia ini dijajah yang namanya Belanda itu sampai 350 tahun," tambahnya.
"Kok enak banget ya orang Indonesia? Kesenangan dijajah sampai ibu-ibunya, maaf sekali, terus beranak, berarti itukan berapa generasi gitu ya," sambung dia.
Menurut Megawati, masyarakat saat itu memang melakukan perlawanan bagi daerah-daerahnya masing-masing. Barulah ada kesadaran untuk bersatu saat dipelopori oleh Soekarno, Hatta, dan Sjahrir.
"Meskipun ada perlawanan pahlawan-pahlawan, tapi itu semua kedaerahan. Kristalisasinya baru menggumpal, ya, itukan ketika ada namanya Bung Karno, Pak Hatta, Pak Sjahrir," tutupnya.
(maf)
tulis komentar anda