DRRC UI Ingatkan UNDRR soal Beyond Natural Hazard di GPDRR 2022
Jum'at, 27 Mei 2022 - 21:08 WIB
JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan the 7th Global Platform for Disaster Risk Reduction ( GPDRR ) 2022 dengan tema 'From Risk to Resilience'. Kegiatan itu digelar secara hybrid di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung pada Kamis (25/5/2022).
Pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana dibagikan Indonesia di forum internasional itu, sekaligus menyerap praktik terbaik mitigasi bencana dari negara lain. Sebagai negara rawan bencana, Indonesia memiliki akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia. 'Let’s work together to mitigate the risk of disaster for a better life today and tomorrow'.
Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengurangi risiko bencana di Indonesia. "Pada Plenary Mid-Term Review 1 - Sendai Framework bahwa guna menurunkan tingkat mortalitas akibat bencana, maka diperlukan komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan dengan menerapkan pendekatan Penta Helix yaitu academia, pemerintah, industri, masyarakat, dan media," ujar Kepala Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) Fatma Lestari, Kamis (26/5/2022).
Dalam pengembangan ketahanan gempa, lanjut dia, Indonesia memiliki budaya dan kearifan lokal yang kuat yang diimplementasikan dalam upaya pengurangan resiko bencana, seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan infrastruktur yang unik dan kuat seperti Rumah Adat di Senaru dan Sasak. "Rumah-rumah adat ini tidak mengalami kerusakan selama gempa kuat yang telah dialami selama ini," katanya.
Diketahui, salah seorang peneliti DRRC UI Rachma Fitriati menjadi penerima pendanaan penelitian program kompetitif nasional dan penugasan di perguruan tinggi tahun anggaran 2022 Ditjen Dikti, Riset, dan Teknologi Kemendikbud. Penelitian tersebut berjudul 'Penta Helix Membangun Model Rumah Tahan Gempa Berprespektif Kearifan Lokal Pasca Bencana Alam di Propinsi NTB'.
Fatma menyampaikan, Pooling Fund merupakan inisiatif yang baik sebagai salah satu upaya roda penggerak ekonomi berkelanjutan. Menurutnya, untuk mewujudkan pooling fund, Pemerintah Indonesia terus mendorong pemberdayaan masyarakat sipil atau civil society melalui UMKM.
"Pemberdayaan masyarakat sipil ini dapat menjadi penggerak ekonomi yang memberikan multiplier effect melalui program-program seperti desa wisata tangguh bencana untuk pemulihan ekonomi pascapandemi, dan sekaligus membangun Sustainable Supply Chain. Pendekatan peningkatan resilience bencana ini menggunakan pendekatan 'From Local to Global'," ungkapnya.
Fatma menegaskan, Indonesia perlu mengelola dan mengatasi tantangan terkait data untuk implementasi kebijakan. Untuk itu, DRRC UI telah bekerja sama dengan sejumlah kementerian/lembaga dalam mendukung implementasi kebijakan ini. "Misalnya, DRRC UI menyusun e-book 'Buku Saku Desa Tangguh Bencana Covid-19' bersama Kementerian Dalam Negeri dan BNPB untuk menjadi pedoman bagi seluruh desa di Indonesia dalam menghadapi pandemic Covid-19," ujarnya.
Pengalaman dan pengetahuan dalam mitigasi bencana dibagikan Indonesia di forum internasional itu, sekaligus menyerap praktik terbaik mitigasi bencana dari negara lain. Sebagai negara rawan bencana, Indonesia memiliki akumulasi pengetahuan dan pengalaman yang bisa menjadi pelajaran penting bagi dunia. 'Let’s work together to mitigate the risk of disaster for a better life today and tomorrow'.
Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengurangi risiko bencana di Indonesia. "Pada Plenary Mid-Term Review 1 - Sendai Framework bahwa guna menurunkan tingkat mortalitas akibat bencana, maka diperlukan komitmen yang kuat dari semua pemangku kepentingan dengan menerapkan pendekatan Penta Helix yaitu academia, pemerintah, industri, masyarakat, dan media," ujar Kepala Disaster Risk Reduction Center Universitas Indonesia (DRRC UI) Fatma Lestari, Kamis (26/5/2022).
Dalam pengembangan ketahanan gempa, lanjut dia, Indonesia memiliki budaya dan kearifan lokal yang kuat yang diimplementasikan dalam upaya pengurangan resiko bencana, seperti di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan infrastruktur yang unik dan kuat seperti Rumah Adat di Senaru dan Sasak. "Rumah-rumah adat ini tidak mengalami kerusakan selama gempa kuat yang telah dialami selama ini," katanya.
Diketahui, salah seorang peneliti DRRC UI Rachma Fitriati menjadi penerima pendanaan penelitian program kompetitif nasional dan penugasan di perguruan tinggi tahun anggaran 2022 Ditjen Dikti, Riset, dan Teknologi Kemendikbud. Penelitian tersebut berjudul 'Penta Helix Membangun Model Rumah Tahan Gempa Berprespektif Kearifan Lokal Pasca Bencana Alam di Propinsi NTB'.
Fatma menyampaikan, Pooling Fund merupakan inisiatif yang baik sebagai salah satu upaya roda penggerak ekonomi berkelanjutan. Menurutnya, untuk mewujudkan pooling fund, Pemerintah Indonesia terus mendorong pemberdayaan masyarakat sipil atau civil society melalui UMKM.
"Pemberdayaan masyarakat sipil ini dapat menjadi penggerak ekonomi yang memberikan multiplier effect melalui program-program seperti desa wisata tangguh bencana untuk pemulihan ekonomi pascapandemi, dan sekaligus membangun Sustainable Supply Chain. Pendekatan peningkatan resilience bencana ini menggunakan pendekatan 'From Local to Global'," ungkapnya.
Fatma menegaskan, Indonesia perlu mengelola dan mengatasi tantangan terkait data untuk implementasi kebijakan. Untuk itu, DRRC UI telah bekerja sama dengan sejumlah kementerian/lembaga dalam mendukung implementasi kebijakan ini. "Misalnya, DRRC UI menyusun e-book 'Buku Saku Desa Tangguh Bencana Covid-19' bersama Kementerian Dalam Negeri dan BNPB untuk menjadi pedoman bagi seluruh desa di Indonesia dalam menghadapi pandemic Covid-19," ujarnya.
tulis komentar anda