Kenangan Doni Monardo bersama Yuri sang Pahlawan Perang Melawan Covid-19
Minggu, 22 Mei 2022 - 20:04 WIB
Ketika tugas sebagai jubir berakhir 20 Juli 2020, Yuri mencatatkan bilangan 140 hari bertugas sebagai jubir. Sebanyak bilangan itu pula ia tampil di depan televisi secara rutin setiap pukul 15.30 WIB. Sebanyak itu pula ia memiliki pasangan baju dan masker batik dengan aneka desain flora-fauna yang unik, yang sebagian motif adalah goresan tangan Yuri sendiri.
Bisikan saat Koma
Hari terakhir bertugas sebagai jubir, dicatat Doni sebagai komunikasi yang terakhir pula, secara fisik. Setelah itu, ia sempat melakukan sejumlah pembicaraan dan koordinasi tetapi tidak secara fisik. Hingga akhirnya ia mendengar Yuri terbaring sakit di RSPAD Jakarta. "Saya sempat besuk beberapa minggu yang lalu, dalam kondisi koma," kata Doni.
Doni hanya berbincang dengan istri almarhum. Meski begitu, Doni sempat membisikkan doa penyemangat. "Saya sempat berbisik ke telinganya, bahwa saya bangga kepadanya. Beliau memiliki jasa yang besar dalam penanganan Covid-19 sebagai juru bicara. Berkat beliau, masyarakat paham tentang bahaya Covid, dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan," kata Doni takzim.
Doni yang juga Ketua Umum PP Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD), hadir bersama Kabid Sosial PPAD, Mayjen TNI Purn dr Daniel Tjen, Sp.S. Dokter Daniel pula yang mendampingi almarhum selama perawatan hingga proses evakuasi dari RSPAD ke rumah duka di Malang, sesuai permintaan keluarga.
Diajak Makan
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Egy Massadiah menyampaikan sejumlah catatan mengesankan tentang sosok almarhum Achmad Yurianto. "Karena kesibukan sering Pak Doni telat makan siang. Akibatnya kita makan siang sudah menjelang jam sore. Nah Pak Doni selalu memerintahkan saya agar memanggil Pak Yuri untuk diajak makan di ruangan Pak Doni di lantai 10. Dan itu berkali kali," kisah Egy.
Hanya dua tiga kali Yurianto memenuhi ajakan Doni dan Egy. Selebihnya ia memilih fokus di ruang Media Center BNPB di lantai 1 menyiapkan jumpa persnya yang selalu dimulai tepat waktu pukul 15.30 WIB.
Di mata Egy, Yuri adalah sosok yang hebat. Terutama sekali terletak pada kebesaran jiwanya menerima masukan dari siapa pun, termasuk dari para juniornya. "Semua masukan diterima. Orangnya juga sangat humble dan tidak pernah ngomel sedikit pun meski dalam kondisi tertekan sekali pun," ujar Egy.
Tiga hari setelah resmi berhenti menjadi jubir, tim Media Center membuat acara spesial bertepatan Hari Anak 23 Juli 2020. Acara dikemas seperti saat Yuri masih aktif sebagai jubir. Ada anak yang memerankan sebagai dr Reisa Broto Asmoro, dan ada yang memerankan sebagai Achmad Yurianto, lengkap dengan busana batik serta intonasi bicara yang dimirip-miripkan dengan Yuri.
Bisikan saat Koma
Hari terakhir bertugas sebagai jubir, dicatat Doni sebagai komunikasi yang terakhir pula, secara fisik. Setelah itu, ia sempat melakukan sejumlah pembicaraan dan koordinasi tetapi tidak secara fisik. Hingga akhirnya ia mendengar Yuri terbaring sakit di RSPAD Jakarta. "Saya sempat besuk beberapa minggu yang lalu, dalam kondisi koma," kata Doni.
Doni hanya berbincang dengan istri almarhum. Meski begitu, Doni sempat membisikkan doa penyemangat. "Saya sempat berbisik ke telinganya, bahwa saya bangga kepadanya. Beliau memiliki jasa yang besar dalam penanganan Covid-19 sebagai juru bicara. Berkat beliau, masyarakat paham tentang bahaya Covid, dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan," kata Doni takzim.
Doni yang juga Ketua Umum PP Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD), hadir bersama Kabid Sosial PPAD, Mayjen TNI Purn dr Daniel Tjen, Sp.S. Dokter Daniel pula yang mendampingi almarhum selama perawatan hingga proses evakuasi dari RSPAD ke rumah duka di Malang, sesuai permintaan keluarga.
Diajak Makan
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Egy Massadiah menyampaikan sejumlah catatan mengesankan tentang sosok almarhum Achmad Yurianto. "Karena kesibukan sering Pak Doni telat makan siang. Akibatnya kita makan siang sudah menjelang jam sore. Nah Pak Doni selalu memerintahkan saya agar memanggil Pak Yuri untuk diajak makan di ruangan Pak Doni di lantai 10. Dan itu berkali kali," kisah Egy.
Hanya dua tiga kali Yurianto memenuhi ajakan Doni dan Egy. Selebihnya ia memilih fokus di ruang Media Center BNPB di lantai 1 menyiapkan jumpa persnya yang selalu dimulai tepat waktu pukul 15.30 WIB.
Di mata Egy, Yuri adalah sosok yang hebat. Terutama sekali terletak pada kebesaran jiwanya menerima masukan dari siapa pun, termasuk dari para juniornya. "Semua masukan diterima. Orangnya juga sangat humble dan tidak pernah ngomel sedikit pun meski dalam kondisi tertekan sekali pun," ujar Egy.
Tiga hari setelah resmi berhenti menjadi jubir, tim Media Center membuat acara spesial bertepatan Hari Anak 23 Juli 2020. Acara dikemas seperti saat Yuri masih aktif sebagai jubir. Ada anak yang memerankan sebagai dr Reisa Broto Asmoro, dan ada yang memerankan sebagai Achmad Yurianto, lengkap dengan busana batik serta intonasi bicara yang dimirip-miripkan dengan Yuri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda