Mengenang Fahmi Idris, Politikus Kawakan Tiga Zaman
Minggu, 22 Mei 2022 - 13:18 WIB
JAKARTA - Fahmi Idris dikenal sebagai salah satu politkus kawakan Indonesia. Lahir di Jakarta pada 20 September 1943, Fahmi Idris akrab dengan jabatan-jabatan publik pada tiga masa kepemimpinan politik yang berbeda.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu. Fahmi juga pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa, serta ketua Fraksi Golkar di MPR-RI.
Bakat kepemimpinan politik Fahmi Idris sudah diasah sejak masih menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Di masa kuliah itu Fahmi Idris menempat posisi penting organisasi mahasiswa, baik inra maupun ekstra kampus. Dia pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968).
Fahmi mulai terjun langsung ke politik dengan masuk Golkar pada 1984. Ia langsung ikut berkampanye bersama Ali Moertopo dan Abdul Latief di Sumatra Barat. Pada tahun 1998-2004, ia menjabat sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta. Ia kemudian dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam tahun yang sama.
Pada Pemilu 2004, Fahmi mengambil sikap berseberangan dengan Golkar yang mendukung pasangan Megawati-Hasyim Muzadi. Sejarah lalu mencatat pasangan yang didukung Fahmi, yaitu SBY-Boediono menang. Fahmi pun kembali dipercaya menjadi menteri tenaga kerja, sebelum akhirnya dirotasi menjadi menteri perindustrian.
Fahim Idris ternyata juga sangat berbakat. Pada 1967 Fahmi mulai merintis usaha sendiri. Dua tahun kemudian, dia mndirikan sebuah perusahaan bernama PT Kwarta Daya Pratama bersama kawan-kawan eksponen 66.
Pada tahun 1979, ia menjadi pimpinan Kodel (Kongsi Delapan) Grup, yaitu sebuah perusahaan konglomerasi yang ia dirikan bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang; agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga perhotelan.
Pada tahun 1980-an perusahaan ini dipandang sebagai salah satu perusahaan tersukses di Indonesia. Bisnis perhotelan yang dikelola Fahmi Idris tidak hanya berjaya di dalam negeri, namun juga merambah ke kawasan elit Amerika, Beverly hills, California. Di kawasan itu, Fahmi mempunyai sebuah hotel yang dinamakan Regent Beverly Whilshire.
Fahmi merupakan putra dari pasangan perantau Minangkabau. Dari istri pertamanya, Kartjni, dia memiliki dua orang putri yaitu Fahira dan Fahrina Idris. Pada 2014, Kartini meninggal karena sakit di RS Medistra, Jakarta barat. Fahmi Idris lalu menikah lagi dengan Yeni Fatmawati pada 2015.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam Kabinet Reformasi Pembangunan, serta Menteri Perindustrian dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Kabinet Indonesia Bersatu. Fahmi juga pernah terpilih menjadi anggota DPR-GR mewakili kalangan mahasiswa, serta ketua Fraksi Golkar di MPR-RI.
Bakat kepemimpinan politik Fahmi Idris sudah diasah sejak masih menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Di masa kuliah itu Fahmi Idris menempat posisi penting organisasi mahasiswa, baik inra maupun ekstra kampus. Dia pernah menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ketua Senat Fakultas Ekonomi UI (1965-1966), dan Ketua Laskar Arief Rachman Hakim (1966-1968).
Fahmi mulai terjun langsung ke politik dengan masuk Golkar pada 1984. Ia langsung ikut berkampanye bersama Ali Moertopo dan Abdul Latief di Sumatra Barat. Pada tahun 1998-2004, ia menjabat sebagai Ketua DPP Golkar di Jakarta. Ia kemudian dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam tahun yang sama.
Pada Pemilu 2004, Fahmi mengambil sikap berseberangan dengan Golkar yang mendukung pasangan Megawati-Hasyim Muzadi. Sejarah lalu mencatat pasangan yang didukung Fahmi, yaitu SBY-Boediono menang. Fahmi pun kembali dipercaya menjadi menteri tenaga kerja, sebelum akhirnya dirotasi menjadi menteri perindustrian.
Fahim Idris ternyata juga sangat berbakat. Pada 1967 Fahmi mulai merintis usaha sendiri. Dua tahun kemudian, dia mndirikan sebuah perusahaan bernama PT Kwarta Daya Pratama bersama kawan-kawan eksponen 66.
Pada tahun 1979, ia menjadi pimpinan Kodel (Kongsi Delapan) Grup, yaitu sebuah perusahaan konglomerasi yang ia dirikan bersama Aburizal Bakrie, Soegeng Sarjadi, dan Pontjo Sutowo. Perusahaan ini bergerak di berbagai bidang; agrobisnis, perdagangan, perbankan, perminyakan, hingga perhotelan.
Pada tahun 1980-an perusahaan ini dipandang sebagai salah satu perusahaan tersukses di Indonesia. Bisnis perhotelan yang dikelola Fahmi Idris tidak hanya berjaya di dalam negeri, namun juga merambah ke kawasan elit Amerika, Beverly hills, California. Di kawasan itu, Fahmi mempunyai sebuah hotel yang dinamakan Regent Beverly Whilshire.
Fahmi merupakan putra dari pasangan perantau Minangkabau. Dari istri pertamanya, Kartjni, dia memiliki dua orang putri yaitu Fahira dan Fahrina Idris. Pada 2014, Kartini meninggal karena sakit di RS Medistra, Jakarta barat. Fahmi Idris lalu menikah lagi dengan Yeni Fatmawati pada 2015.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda