LGP Nilai Koalisi 3 Partai Hanya Alat Bargaining Terkait Reshuffle Kabinet

Sabtu, 14 Mei 2022 - 15:07 WIB
Sementara 24,1 pesen pemilih Golkar, 38,9 persen pemilih PAN, 24,0 persen pemilih PPP memilih menjatuhkan pilihan politiknya ke Anies Baswedan.

"Kalau melihat data survei carta politika tanggal 10-17 April 2022, pereperensi pemilih tiga partai ini tergerus oleh dua kandidat capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan," ujarnya.

Mochtar mengatakan, koalisi ini bisa saja lahir atas sepengetahuan Jokowi. Apalagi koalisi ini lahir dari koalisi besar pemerintah. Jika itu yang terjadi, maka bisa saja hal ini dimainkan oleh satu anggota Kabinet Jokowi.

Namun jika tidak diketahui, maka pantas bagi Jokowi me-reshuffle para pembantunya dalam hal ini menteri yang kinerjanya kurang memuaskan.

"Pantas mereka di-reshuffle, karena persoalan ekonomi bangsa tahun ini merupakan terparah sepanjang kepemimpinan Jokowi," kata dia.

Dia menambahkan, seharusnya Kabinet Jokowi fokus mengatasi masalah ekonomi. Mengacu pada data survei, ada tiga persoalan besar yang harus diatasi di antaranya, masalah kenaikan harga bahan bahan pokok sampai 47,6%, kemiskinan 22,1%, pengangguran 11,1%.

"Sedangkan yang merasakan kenaikan harga bahan bahan Pokok 97%," ujarnya.

Data ini menjadi peringatan kepada Kabinet Jokowi hati-hati menghadapi turbulensi politik kalau tidak fokus mengatasinya. Munculnya koalisi tiga partai yang lahir dari koalisi besar pemerintah, juga menunjukkan kesan tidak solid dalam tubuh pemerintahan Jokowi dan ini merugikan pemerintah.

"Kesan lain yang muncul kalau tiga partai yang telah membentuk koalisi tersebut tidak pede (percaya diri) menghadapi pileg dan pilpres," pungkasnya.
(maf)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More