Junjung Pluralitas dan Pengagum Soekarno, Kedekatan Jokowi-Prabowo Punya Histori Apik
Kamis, 21 April 2022 - 16:08 WIB
JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menanggapi kedekatan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang kerap ditampilkan akhir-akhir ini. Menurutnya, keduanya punya catatan sejarah hubungan yang apik dan juga memiliki banyak kesamaan.
Ermus mengatakan Jokowi dan Prabowo pernah sama-sama berjuang pada Pilkada DKI 2012 silam. Ermus menyebut, Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo memiliki peran penting dalam mengantarkan Jokowi menjadi pemenang pada kontestasi tersebut.
“Sebelum membahas kedekatan akhir-akhir ini, kita flashback ke belakang. Bukankah Prabowo dan Jokowi dekat ketika mengusung Jokowi menjadi Cagub DKI dan menjadi gubernur. Saya kira Prabowo dan Gerindra adalah salah satu kekuatan politik yang mendukung Jokowi menjadi gubernur,” ujarnya.
Selain memiliki histori panjang, Ermus juga menilai keduanya mempunyai banyak kesamaan. Salah satunya adalah Jokowi dan Prabowo merupakan figur yang sangat menjunjung pluralitas.
Ermus mengatakan jika background Prabowo adalah seorang militer dan latar belakang keluarganya yang pluralis membuat sosoknya sangat menunjukan kebhinekaan. Sedangkan Jokowi, lanjutnya, dalam kepemimpinannya selalu membawa program dan kebijakan yang pluralis di tengah-tengah kemajemukan bangsa Indonesia.
“Saya sangat sederhana melihat kedua tokoh ini adalah tokoh Merah Putih, tokoh Pancasila, tokoh pluralitas, tokoh Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Persamaan selanjutnya menurut Ermus adalah keduanya memiliki tokoh idola yang sama. Baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama pengagum presiden pertama Indonesia, Soekarno. “Mereka adalah sama-sama pengagum Bung Karno. Prabowo adalah pengagum Bung Karno. Dari segi pakaiannya, topinya, pandangan-pandangannya,” ucapnya.
“Jokowi juga pengagum Bung Karno. Bahkan saya mengatakan Prabowo dan Jokowi adalah anak ideologis dari Bung Karno. Di mana Bung Karno mengajarkan kita inklusivitas atau Bhineka Tunggal Ika. Jadi dua sosok ini adalah anak ideologis dari Bung Karno,” terangnya.
Sebelumnya kedekatan antara Jokowi dan Prabowo diperlihatkan saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur yang salah satunya untuk meresmikan Bandara Trunojoyo di Madura. Keduanya kompak mengenakan blangkon dengan motif yang kembar. “Penampilan itu menunjukan mereka itu memang sangat dekat. Memang ada chemistry, memang mereka ini ada harmonisasi di antara dua pemimpin ini,” tandasnya.
Ermus mengatakan Jokowi dan Prabowo pernah sama-sama berjuang pada Pilkada DKI 2012 silam. Ermus menyebut, Gerindra di bawah kepemimpinan Prabowo memiliki peran penting dalam mengantarkan Jokowi menjadi pemenang pada kontestasi tersebut.
“Sebelum membahas kedekatan akhir-akhir ini, kita flashback ke belakang. Bukankah Prabowo dan Jokowi dekat ketika mengusung Jokowi menjadi Cagub DKI dan menjadi gubernur. Saya kira Prabowo dan Gerindra adalah salah satu kekuatan politik yang mendukung Jokowi menjadi gubernur,” ujarnya.
Selain memiliki histori panjang, Ermus juga menilai keduanya mempunyai banyak kesamaan. Salah satunya adalah Jokowi dan Prabowo merupakan figur yang sangat menjunjung pluralitas.
Ermus mengatakan jika background Prabowo adalah seorang militer dan latar belakang keluarganya yang pluralis membuat sosoknya sangat menunjukan kebhinekaan. Sedangkan Jokowi, lanjutnya, dalam kepemimpinannya selalu membawa program dan kebijakan yang pluralis di tengah-tengah kemajemukan bangsa Indonesia.
“Saya sangat sederhana melihat kedua tokoh ini adalah tokoh Merah Putih, tokoh Pancasila, tokoh pluralitas, tokoh Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Persamaan selanjutnya menurut Ermus adalah keduanya memiliki tokoh idola yang sama. Baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama pengagum presiden pertama Indonesia, Soekarno. “Mereka adalah sama-sama pengagum Bung Karno. Prabowo adalah pengagum Bung Karno. Dari segi pakaiannya, topinya, pandangan-pandangannya,” ucapnya.
“Jokowi juga pengagum Bung Karno. Bahkan saya mengatakan Prabowo dan Jokowi adalah anak ideologis dari Bung Karno. Di mana Bung Karno mengajarkan kita inklusivitas atau Bhineka Tunggal Ika. Jadi dua sosok ini adalah anak ideologis dari Bung Karno,” terangnya.
Sebelumnya kedekatan antara Jokowi dan Prabowo diperlihatkan saat melakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur yang salah satunya untuk meresmikan Bandara Trunojoyo di Madura. Keduanya kompak mengenakan blangkon dengan motif yang kembar. “Penampilan itu menunjukan mereka itu memang sangat dekat. Memang ada chemistry, memang mereka ini ada harmonisasi di antara dua pemimpin ini,” tandasnya.
(cip)
tulis komentar anda