Pengetesan Masif di Jabar Targetkan ODP, PDP, dan OTG
Jum'at, 19 Juni 2020 - 09:15 WIB
KOTA BANDUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) menargetkan 300.000 pengetesan COVID-19 atau 0,6 persen dari jumlah penduduk Jabar. Target itu merujuk pola Korea Selatan.
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti mengatakan, dalam pengetesan masif, gugus tugas provinsi sudah mengelompokkan sasaran tes dalam tiga kategori.
Kategori A atau pertama adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan tenaga kesehatan.
"Kategori B itu adalah orang-orang yang sering berhubungan dengan banyak orang. Bukan hanya pelayanan kesehatan, tapi pelayanan publik lainnya, polisi, tentara, dan ulama yang sering bertemu banyak orang. Lalu, masuk ke dalam kategori C, misalnya pelaku perjalanan dan lain-lain," katanya dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6/20).
Menurut Siska, pengetesan dengan metode PCR atau swab test diutamakan bagi masyarakat yang berada dalam kategori A dan B.
"Kami harapkan sebulan kedepan, setelah alat-alat hadir, kami akan laksanakan rapid test masif di seluruh Jabar dengan Mobile COVID-19 Test. Lalu, pemeriksaan PCR menurut sasaran target yang sudah kami tentukan," ucapnya.
Siska melaporkan, per 17 Juni 2020, pihaknya telah melakukan 148.789 rapid test, dan 60.389 tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Kami kejar lagi (jumlah tes) karena kami harus mengetes sekitar 300.000 pemeriksaan, baik rapid test maupun PCR," kata Siska dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6/20).
Selain sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19, pengetesan masif akan mendapatkan peta persebaran yang komprehensif, melacak kontak terpapar virus, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien.
Wakil Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Siska Gerfianti mengatakan, dalam pengetesan masif, gugus tugas provinsi sudah mengelompokkan sasaran tes dalam tiga kategori.
Kategori A atau pertama adalah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Orang Tanpa Gejala (OTG), dan tenaga kesehatan.
"Kategori B itu adalah orang-orang yang sering berhubungan dengan banyak orang. Bukan hanya pelayanan kesehatan, tapi pelayanan publik lainnya, polisi, tentara, dan ulama yang sering bertemu banyak orang. Lalu, masuk ke dalam kategori C, misalnya pelaku perjalanan dan lain-lain," katanya dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6/20).
Menurut Siska, pengetesan dengan metode PCR atau swab test diutamakan bagi masyarakat yang berada dalam kategori A dan B.
"Kami harapkan sebulan kedepan, setelah alat-alat hadir, kami akan laksanakan rapid test masif di seluruh Jabar dengan Mobile COVID-19 Test. Lalu, pemeriksaan PCR menurut sasaran target yang sudah kami tentukan," ucapnya.
Siska melaporkan, per 17 Juni 2020, pihaknya telah melakukan 148.789 rapid test, dan 60.389 tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Kami kejar lagi (jumlah tes) karena kami harus mengetes sekitar 300.000 pemeriksaan, baik rapid test maupun PCR," kata Siska dalam jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (18/6/20).
Selain sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19, pengetesan masif akan mendapatkan peta persebaran yang komprehensif, melacak kontak terpapar virus, mendeteksi keberadaan virus, dan memastikan status pasien.
tulis komentar anda