Cerita Unik Yogie S Memet, Satu-satunya Danjen Kopassus Rangkap 3 Jabatan atas Perintah Panglima TNI
Sabtu, 16 April 2022 - 14:27 WIB
JAKARTA - Komando Pasukan Khusus atau Kopassus genap berusia 70 tahun, Sabtu (16/4/2022) hari ini. Dalam perjalanan tujuh dekade, tak terhitung lagi prestasi gilang-gemilang yang diukir pasukan elite TNI AD ini. Bukan hanya keberhasilan di medan operasi, namun juga kisah-kisah heroik anggota Korps Baret Merah.
Dalam sejarahnya, cikal bakal Kopassus lahir dari Instruksi Panglima Tentra dan Teritorium III Nomor 55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 tentang pembentukan Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium III atau Kesko III/Siliwangi. Gagasan ini pertama kali muncul dari Letkol Slamet Rijadi yang kemudian diwujudkan oleh Kolonel Inf AE Kawilarang.
Tujuh dasawarsa melintasi zaman, Korps Baret Merah telah dipimpin 35 komandan jenderal (danjen). Pemegang tongkat komando itu dimulai dari Mayor Inf Idjon Janbi hingga teranyar Brigjen TNI Iwan Setiawan yang baru saja resmi menjabat pada 8 April 2022 lalu.
Jenderal 3 Jabatan
Di antara deretan Danjen Kopassus itu terdapat Brigjen TNI Raden Yogie S Memet. Tentara kelahiran Cirebon yang awal kariernya di Yonif 330/Kujang Kodam Siliwangi itu dipercaya menjabat Wakil Komandan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) pada 1973-1975.
Karier Yogie terus melesat. Prajurit yang pernah memimpin pasukan Siliwangi menembak mati Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan itu selanjutnya didapuk sebagai Danjen Kopassandha pada 1975-1978. Saat memimpin Korps Baret Merah ini lah tertulis sejarah unik.
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf memercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua. Uniknya, Jusuf tetap memerintahkan jabatan Danjen Kopassandha tak dilepas. Dengan demikian, Yogie pun rangkap jabatan.
“Nanti pada waktunya aku beritahu (kapan berhenti dari Danjen Kopassandha),” kata Jusuf kepada Yogie, sebagaimana ditulis Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit, dikutip Sabtu (16/4/2022).
Menariknya, pada 1982 Yogie diangkat lagi sebgai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) II yang membawahi teritorial Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Pangkatnya naik satu tingkat lebih tinggi menjadi letnan jenderal.
Dalam sejarahnya, cikal bakal Kopassus lahir dari Instruksi Panglima Tentra dan Teritorium III Nomor 55/Instr/PDS/52 tanggal 16 April 1952 tentang pembentukan Kesatuan Komando Tentara dan Teritorium III atau Kesko III/Siliwangi. Gagasan ini pertama kali muncul dari Letkol Slamet Rijadi yang kemudian diwujudkan oleh Kolonel Inf AE Kawilarang.
Tujuh dasawarsa melintasi zaman, Korps Baret Merah telah dipimpin 35 komandan jenderal (danjen). Pemegang tongkat komando itu dimulai dari Mayor Inf Idjon Janbi hingga teranyar Brigjen TNI Iwan Setiawan yang baru saja resmi menjabat pada 8 April 2022 lalu.
Jenderal 3 Jabatan
Di antara deretan Danjen Kopassus itu terdapat Brigjen TNI Raden Yogie S Memet. Tentara kelahiran Cirebon yang awal kariernya di Yonif 330/Kujang Kodam Siliwangi itu dipercaya menjabat Wakil Komandan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) pada 1973-1975.
Karier Yogie terus melesat. Prajurit yang pernah memimpin pasukan Siliwangi menembak mati Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan itu selanjutnya didapuk sebagai Danjen Kopassandha pada 1975-1978. Saat memimpin Korps Baret Merah ini lah tertulis sejarah unik.
Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI M Jusuf memercayai Yogie untuk menjabat Pangdam Siliwangi. Pangkatnya pun naik menjadi jenderal bintang dua. Uniknya, Jusuf tetap memerintahkan jabatan Danjen Kopassandha tak dilepas. Dengan demikian, Yogie pun rangkap jabatan.
“Nanti pada waktunya aku beritahu (kapan berhenti dari Danjen Kopassandha),” kata Jusuf kepada Yogie, sebagaimana ditulis Atmadji Sumarkidjo dalam buku Jenderal M Jusuf: Panglima Para Prajurit, dikutip Sabtu (16/4/2022).
Menariknya, pada 1982 Yogie diangkat lagi sebgai Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) II yang membawahi teritorial Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Pangkatnya naik satu tingkat lebih tinggi menjadi letnan jenderal.
tulis komentar anda