Masih Kesal, Politikus Golkar Ancam Gunakan Hak Angket ke Menag
Kamis, 18 Juni 2020 - 19:26 WIB
JAKARTA - Pembatalan penyelenggaraan haji pada 2020 M/1441 H secara sepihak oleh Menteri Agama (Menag) masih menyisakan luka bagi pimpinan dan anggota DPR. Bahkan, setelah mendengar permohonan maaf langsung dari Menag Fachrul Razi, anggota Komisi VIII dari Fraksi Partai Golkar John Kennedy Azis tetap merasa kesal.
Bahkan, dia mengancam akan menggunakan hak angket dan interpelasinya kepada Menag jika hal serupa terulang.
“Bapak mengumumkan (pembatalan haji) tanggal 2 (Juni), kita minta (rapat) tanggal 4. Saya piker, 2-3 hari menunggu nggak ada permasalahan, kita ini internal Indonesia. Kecuali ada desakan eksternal, kalau tidak batalin cepat kita kena denda Rp100 miliar, ini kan hubungannya internal, kenapa harus cepat-cepat. Betul, kalau kita sama-sama menjaga seperti yang bapak bilang tadi. Toh bapak bisa diskusi ke lembaga lain kenapa ke kita tidak,” ujar John dalam raker dengan Menag di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2020). (Baca juga: Menag Ungkap 356 Jamaah Ajukan Pengembalian Dana Haji)
John berpandangan bahwa semenjak Fachrul Razi memimpin Kemenag, banyak kontroversi yang dibuat. Karena itu, dia meminta agar Menag tidak menganggap sepele kelembagaan DPR, karena DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak untuk menulis surat pengaduan ke presiden. Tapi, dia tidak ingin hal itu terjadi karena dirinya masih ingin menjaga hubungan baik DPR dan Kemenag.
“Tapi, saya bisa mengusulkan minimal ke fraksi saya, kalau ini tidak ditanggapi secara baik, kami akan gunakan hak itu. Kami punya pak menteri, hak intrepelasi, saya ulangi, hak angket, dan hak untuk bertanya insya Allah cukuplah dengan Fraksi Partai Golkar dengan 85 orang di DPR cukup,” ancamnya.
“Mohon maaf pak menteri, ini saya sampaikan, saya sepakat sama pak menteri ini terakhir pak menteri jangan ada isu-isu yang tidak kita kehendaki akan keluar dari Kemenag,” tandasnya.
Menurut John, selama ini pihaknya menutup mata soal berbagai isu krontroversial yang dilempar Menag seperti misalnya celana cingkrang dan isu lainnya. Tapi, ini sudah menyangkut prinsip buat DPR sebagai mitra dari pemerintah.
“Namun demikian, saya terhibur dengan kata penutup, mohon dukungan dari DPR atas apa yang disampaikan, apa perlu dukungan DPR? Apakah kita masih diperlukan dukungan kita. Terima kasih sekali lagi bicara di bulan Syawal, saya harus sampaikan dengan segala kepahitan saya, marwah kami di gedung ini, mohon jadi perhatian pak menteri,” tandas John.
Bahkan, dia mengancam akan menggunakan hak angket dan interpelasinya kepada Menag jika hal serupa terulang.
“Bapak mengumumkan (pembatalan haji) tanggal 2 (Juni), kita minta (rapat) tanggal 4. Saya piker, 2-3 hari menunggu nggak ada permasalahan, kita ini internal Indonesia. Kecuali ada desakan eksternal, kalau tidak batalin cepat kita kena denda Rp100 miliar, ini kan hubungannya internal, kenapa harus cepat-cepat. Betul, kalau kita sama-sama menjaga seperti yang bapak bilang tadi. Toh bapak bisa diskusi ke lembaga lain kenapa ke kita tidak,” ujar John dalam raker dengan Menag di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (18/6/2020). (Baca juga: Menag Ungkap 356 Jamaah Ajukan Pengembalian Dana Haji)
John berpandangan bahwa semenjak Fachrul Razi memimpin Kemenag, banyak kontroversi yang dibuat. Karena itu, dia meminta agar Menag tidak menganggap sepele kelembagaan DPR, karena DPR memiliki hak interpelasi, hak angket, dan hak untuk menulis surat pengaduan ke presiden. Tapi, dia tidak ingin hal itu terjadi karena dirinya masih ingin menjaga hubungan baik DPR dan Kemenag.
“Tapi, saya bisa mengusulkan minimal ke fraksi saya, kalau ini tidak ditanggapi secara baik, kami akan gunakan hak itu. Kami punya pak menteri, hak intrepelasi, saya ulangi, hak angket, dan hak untuk bertanya insya Allah cukuplah dengan Fraksi Partai Golkar dengan 85 orang di DPR cukup,” ancamnya.
“Mohon maaf pak menteri, ini saya sampaikan, saya sepakat sama pak menteri ini terakhir pak menteri jangan ada isu-isu yang tidak kita kehendaki akan keluar dari Kemenag,” tandasnya.
Menurut John, selama ini pihaknya menutup mata soal berbagai isu krontroversial yang dilempar Menag seperti misalnya celana cingkrang dan isu lainnya. Tapi, ini sudah menyangkut prinsip buat DPR sebagai mitra dari pemerintah.
“Namun demikian, saya terhibur dengan kata penutup, mohon dukungan dari DPR atas apa yang disampaikan, apa perlu dukungan DPR? Apakah kita masih diperlukan dukungan kita. Terima kasih sekali lagi bicara di bulan Syawal, saya harus sampaikan dengan segala kepahitan saya, marwah kami di gedung ini, mohon jadi perhatian pak menteri,” tandas John.
(nbs)
tulis komentar anda