Romo Benny Mendukung Pendeta Saifudin Ibrahim Segera Diproses Hukum
Senin, 28 Maret 2022 - 14:31 WIB
JAKARTA - Saifuddin Ibrahim menjadi sorotan setelah videonya di Youtube viral. Video tersebut berisi pernyataan-pernyataannya yang dianggap sebagai penistaan agama.
Salah satunya, lelaki yang dikenal sebagai pendeta dengan nama Abraham Moses itu meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur’an. Tentu saja pernyataan itu membuat masyarakat heboh. Menko Polhukam Mahfud MD menilai pernyataan Saifuddin hanya bikin gaduh dan memerintahkan agar aparat segera menangkap serta memproses hukum Saifuddin.
Menaggapi hal tersebut, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Bandan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menegaskan bahwa dirinya setuju dengan pernyataan Menkopolhukam untuk segera memproses secara hukum Saifuddin dan para pelaku penistaan agama lainnya.
“Saya setuju dengan apa yang diperintahkan Prof. mahfud yautu para pelaku penistaan agama harus diproses di pengadilan dan hukum ditegakkan untuk menjamin persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Romo Benn, dalam pernyataan yang diterima, Senin (28/3/2022).
Selain itu, Benny menganggap bahwa Saifuddin tidak memiliki otoritas atas apa yang telah dilontarkan. “Tidak punya otoritas dan pengetahuan dalam itu. Kitab suci itu harus tahu bahasa aslinya dan dilihat konteksnya secara menyeluruh,” jelasnya.
Benny berharap agar Kominfo secepatnya menutup semua akun media sosial milik Saifuddin. “Kami berharap Kominfo bisa segera memproses ini untuk segera memblokir karena hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa merusak keutuhan hidup Berbangsa dan beragama,” kata Benny.
Benny menambahkan bahwa jika berbicara tentang nilai nilai Pancasila sebenarnya para penista agama ini menghianati sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha esa. Harus adanya etika yaitu suatu kepatuhan pada suara suara hatinya, orang yang mencintai tuhannya maka dia akan mencintai sesama manusia.
“Siapa yang mencintai Tuhannya dia harus mencintai sesamanya kita tidak boleh menghina keyakinan orang lain membuat ujaran kebencian dan memprovokasi,” lanjut Benny.
Media sosial dan dunia maya hendaknya berfungsi untuk merajut kemajemukan serta sarana membangun kemajuan.
“Media sosial dan dunia maya harus dijadikan alat merajut kemajemukan dan kemajuan, bukan malah menghancurkan peradaban. Penting bagi kita semua untuk membangun nilai persaudaraan,” tutup Benny
Lihat Juga: Penghormatan Terakhir untuk Romo Benny di Malang, Ketua BPIP: Beliau Tidak Pernah Berhenti Bekerja
Salah satunya, lelaki yang dikenal sebagai pendeta dengan nama Abraham Moses itu meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Al-Qur’an. Tentu saja pernyataan itu membuat masyarakat heboh. Menko Polhukam Mahfud MD menilai pernyataan Saifuddin hanya bikin gaduh dan memerintahkan agar aparat segera menangkap serta memproses hukum Saifuddin.
Menaggapi hal tersebut, Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Bandan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menegaskan bahwa dirinya setuju dengan pernyataan Menkopolhukam untuk segera memproses secara hukum Saifuddin dan para pelaku penistaan agama lainnya.
“Saya setuju dengan apa yang diperintahkan Prof. mahfud yautu para pelaku penistaan agama harus diproses di pengadilan dan hukum ditegakkan untuk menjamin persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Romo Benn, dalam pernyataan yang diterima, Senin (28/3/2022).
Selain itu, Benny menganggap bahwa Saifuddin tidak memiliki otoritas atas apa yang telah dilontarkan. “Tidak punya otoritas dan pengetahuan dalam itu. Kitab suci itu harus tahu bahasa aslinya dan dilihat konteksnya secara menyeluruh,” jelasnya.
Benny berharap agar Kominfo secepatnya menutup semua akun media sosial milik Saifuddin. “Kami berharap Kominfo bisa segera memproses ini untuk segera memblokir karena hal seperti ini tidak boleh dibiarkan karena bisa merusak keutuhan hidup Berbangsa dan beragama,” kata Benny.
Benny menambahkan bahwa jika berbicara tentang nilai nilai Pancasila sebenarnya para penista agama ini menghianati sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha esa. Harus adanya etika yaitu suatu kepatuhan pada suara suara hatinya, orang yang mencintai tuhannya maka dia akan mencintai sesama manusia.
“Siapa yang mencintai Tuhannya dia harus mencintai sesamanya kita tidak boleh menghina keyakinan orang lain membuat ujaran kebencian dan memprovokasi,” lanjut Benny.
Media sosial dan dunia maya hendaknya berfungsi untuk merajut kemajemukan serta sarana membangun kemajuan.
“Media sosial dan dunia maya harus dijadikan alat merajut kemajemukan dan kemajuan, bukan malah menghancurkan peradaban. Penting bagi kita semua untuk membangun nilai persaudaraan,” tutup Benny
Lihat Juga: Penghormatan Terakhir untuk Romo Benny di Malang, Ketua BPIP: Beliau Tidak Pernah Berhenti Bekerja
(muh)
tulis komentar anda