Pengadaan Barang Masih Impor, Jokowi Marahi Menkes, Mentan, hingga TNI-Polri
Jum'at, 25 Maret 2022 - 10:48 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) marah kepada Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin karena masih melakukan impor alat kesehatan (alkes). Padahal menurut Jokowi alkes sudah bisa diproduksi di beberapa daerah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Menteri dan lembaga serta kepada kepala daerah tentang aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
"Alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit produksi saya lihat di Yogyakarta ada, Bekasi-Tangerang ada, beli impor mau kita terus-teruskan silakan nanti mau saya umumkan kok, saya kalau udah jengkel tak umumin nanti. Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementerian Kesehatan masih impor tak baca nanti karena sekarang ternyata gampang banget detail harian bisa saya pantau," tegas Jokowi.
Jokowi juga geram dengan pengadaan seragam dan sepatu yang dilakukan oleh TNI dan Polri. Dia menyebut pengadaan seragam dan sepatu TNI dan Polri masih impor.
"Seragam dan sepatu, tentara dan polisi beli dari luar. Kita produksi di mana-mana bisa, jangan diterus-teruskan," tegasnya.
Jokowi juga menyayangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang juga masih melakukan impor traktor. Hal itu dibuktikan Jokowi saat melakukan penanam jagung di Kabupaten Belu, NTT Kamis (24/3/2022) kemarin.
"Menteri Pertanian apa traktor-traktor kaya gitu bukan hitech aja impor jengkel saya, kayak kemarin yang dari Tambua menanam jagung. Saya lihat pakai traktor ada Alas Intan saya lihat aduh enggak boleh Pak Menteri, enggak boleh," katanya.
Jokowi juga merasa kecewa bahwa kertas, pensil, hingga CCTV dalam pengadaan barang masih impor. Padahal menurut UMKM dalam negeri sudah bisa memproduksi barang-barang tersebut.
"Pensil kertas saya cek impor bolpoin ini apa kadang-kadang saya mikir ini kita ngerti enggak sih hal-hal seperti ini jangan-jangan enggak kerja detail sehingga enggak ngerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor jangan ini diteruskan stop sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita," tuturnya.
"Coba CCTV beli impor di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini dipikir kita bukan negara yang maju buat CCTV aja beli impor," imbuh mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi menargetkan bahwa belanja pemerintah untuk produk dalam negeri (PDN) mencapai Rp400 triliun. "Target nanti syukur bisa sebelum Mei yang Rp 400 triliun itu bisa tercapai ini akan sangat bagus sekali dampaknya akan kemana-mana," ungkap Jokowi.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Menteri dan lembaga serta kepada kepala daerah tentang aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3/2022).
"Alkes, Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit produksi saya lihat di Yogyakarta ada, Bekasi-Tangerang ada, beli impor mau kita terus-teruskan silakan nanti mau saya umumkan kok, saya kalau udah jengkel tak umumin nanti. Ini rumah sakit daerah beli impor, Kementerian Kesehatan masih impor tak baca nanti karena sekarang ternyata gampang banget detail harian bisa saya pantau," tegas Jokowi.
Jokowi juga geram dengan pengadaan seragam dan sepatu yang dilakukan oleh TNI dan Polri. Dia menyebut pengadaan seragam dan sepatu TNI dan Polri masih impor.
"Seragam dan sepatu, tentara dan polisi beli dari luar. Kita produksi di mana-mana bisa, jangan diterus-teruskan," tegasnya.
Jokowi juga menyayangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang juga masih melakukan impor traktor. Hal itu dibuktikan Jokowi saat melakukan penanam jagung di Kabupaten Belu, NTT Kamis (24/3/2022) kemarin.
"Menteri Pertanian apa traktor-traktor kaya gitu bukan hitech aja impor jengkel saya, kayak kemarin yang dari Tambua menanam jagung. Saya lihat pakai traktor ada Alas Intan saya lihat aduh enggak boleh Pak Menteri, enggak boleh," katanya.
Jokowi juga merasa kecewa bahwa kertas, pensil, hingga CCTV dalam pengadaan barang masih impor. Padahal menurut UMKM dalam negeri sudah bisa memproduksi barang-barang tersebut.
"Pensil kertas saya cek impor bolpoin ini apa kadang-kadang saya mikir ini kita ngerti enggak sih hal-hal seperti ini jangan-jangan enggak kerja detail sehingga enggak ngerti bahwa yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor jangan ini diteruskan stop sehingga melompat nanti kalau kita semuanya beli produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita," tuturnya.
"Coba CCTV beli impor di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini dipikir kita bukan negara yang maju buat CCTV aja beli impor," imbuh mantan Wali Kota Solo ini.
Jokowi menargetkan bahwa belanja pemerintah untuk produk dalam negeri (PDN) mencapai Rp400 triliun. "Target nanti syukur bisa sebelum Mei yang Rp 400 triliun itu bisa tercapai ini akan sangat bagus sekali dampaknya akan kemana-mana," ungkap Jokowi.
(kri)
tulis komentar anda