Gus Muwafiq Sebut Pancasila Mampu Satukan Ribuan Bangsa
Selasa, 16 Juni 2020 - 19:32 WIB
JAKARTA - Ulama kondang, KH Ahmad Muwafiq menyatakan Pancasila yang lahir dari kesepakatan para pendiri bangsa dapat menyatukan berbagai perbedaan dan mengikat ribuan bangsa dengan latar belakang ras, agama, suku, dan budaya menjadi satu padanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pria yang akrab disapa Gus Muwafiq itu menegaskan bahwa Islam sudah menerima Pancasila sebagai ideologi bangsa karena kaidah yang terkandung di dalamnya sesuai dengan nilai-nilai Islam.
"Pancasila ini dibangun atas nama sesuatu yang sudah dibangun dalam tradisi erat Indonesia. Makanya kadang saya ditanya, apakah Pancasila itu mencerminkan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia? Sangat mencerminkan nilai-nilai dasar Indonesia," kata Gus Muwafiq dalam webinar kedua dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno 2020 dengan tema Rakyat Sumber Kebudayaan Nasional, Selasa (16/6/2020).
"Bahkan sebagai orang Islam, kaum muslim sangat diwakili dengan bahasa-bahasa dalam Pancasila ," imbuhnya. ( )
Gus Muwafiq menilai sangat sulit menyatukan bangsa-bangsa di Indonesia apabila tidak ada Pancasila . Hal itu pula yang menjadi ikatan bersama sampai hari ini dengan bukti Sabang sampai Marauke tetap berada dalam NKRI.
Gus Muwafiq mencontohkan banyak bangsa yang terpecah-belah karena tidak memiliki falsafah bernegara. Seperti di Arab, menurut dia, satu bangsa menjadi puluhan negara. Begitu juga Eropa, satu bangsa tetapi memilih menjadi puluhan negara.
"Indonesia puluhan bangsa bersepakat dengan satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan itu bukan hal yang mudah meletakkan kompromi-kompromi bangsa ini dibangun. Makanya founding father kita adalah orang-orang yang kuat," katanya.
Meski demikian, Gus Muwafiq menyadari budaya Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa lain. Baik dari pengaruh negara maupun agama, turut mempengaruhi kultur Indonesia. Namun, Gus Muwafiq menekankan bahwa Indonesia memiliki Pancasila yang akhirnya mampu memfilterisasi budaya-budaya asing.
"Akan tetapi memilih Indonesia tetap menjadi Indonesia adalah satu pilihan yang benar matang yang dalam hal ini dipimpin revolusioner besar yang namanya Bung Karno. Makanya Bung Karno ini satu sosok yang sampai hari ini sulit ditemukan padanannya. Di mana pada zaman seperti itu, orang bisa diajak bersatu. Satu bahasa Indonesia, satu tanah air Indonesia. Itu bukan sesuatu yang mudah," katanya.
"Pancasila ini dibangun atas nama sesuatu yang sudah dibangun dalam tradisi erat Indonesia. Makanya kadang saya ditanya, apakah Pancasila itu mencerminkan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia? Sangat mencerminkan nilai-nilai dasar Indonesia," kata Gus Muwafiq dalam webinar kedua dalam rangka peringatan Bulan Bung Karno 2020 dengan tema Rakyat Sumber Kebudayaan Nasional, Selasa (16/6/2020).
"Bahkan sebagai orang Islam, kaum muslim sangat diwakili dengan bahasa-bahasa dalam Pancasila ," imbuhnya. ( )
Gus Muwafiq menilai sangat sulit menyatukan bangsa-bangsa di Indonesia apabila tidak ada Pancasila . Hal itu pula yang menjadi ikatan bersama sampai hari ini dengan bukti Sabang sampai Marauke tetap berada dalam NKRI.
Gus Muwafiq mencontohkan banyak bangsa yang terpecah-belah karena tidak memiliki falsafah bernegara. Seperti di Arab, menurut dia, satu bangsa menjadi puluhan negara. Begitu juga Eropa, satu bangsa tetapi memilih menjadi puluhan negara.
"Indonesia puluhan bangsa bersepakat dengan satu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan itu bukan hal yang mudah meletakkan kompromi-kompromi bangsa ini dibangun. Makanya founding father kita adalah orang-orang yang kuat," katanya.
Meski demikian, Gus Muwafiq menyadari budaya Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa-bangsa lain. Baik dari pengaruh negara maupun agama, turut mempengaruhi kultur Indonesia. Namun, Gus Muwafiq menekankan bahwa Indonesia memiliki Pancasila yang akhirnya mampu memfilterisasi budaya-budaya asing.
"Akan tetapi memilih Indonesia tetap menjadi Indonesia adalah satu pilihan yang benar matang yang dalam hal ini dipimpin revolusioner besar yang namanya Bung Karno. Makanya Bung Karno ini satu sosok yang sampai hari ini sulit ditemukan padanannya. Di mana pada zaman seperti itu, orang bisa diajak bersatu. Satu bahasa Indonesia, satu tanah air Indonesia. Itu bukan sesuatu yang mudah," katanya.
(abd)
tulis komentar anda