Menengok Makam 4 Presiden RI, Habibie yang Paling Sederhana

Rabu, 16 Maret 2022 - 06:35 WIB
Foto/dok.SINDOnews

Soeharto, presiden kedua Indonesia, lahir di Kemusuk, Yogyakarta pada 8 Juni 1921. Dia pertama kali memimpin Indonesia setelah ditetapkan Sidang MPRS sebagai Pejabat Presiden pada Maret 1967 dan menjadi presiden penuh di tahun berikutnya. Pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri setelah dipicu gerakan mahasiswa dan gelombang demonstrasi di berbagai daerah.

Presiden yang berkuasa selama 32 tahun ini wafat pada 27 Januari 2006. Ia dimakamkan di Desa Girilayu, Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah. Kompleks pemakaman yang terlihat megah ini bernama Astana Giribangun. Kompleks ini luasnya 4,3 hektare dan terletak di atas Bukit Ngaglik. Arsitektur bernuansa Jawa menjadi ciri khas pemakaman yang dipenuhi dengan pepohonan itu.

Menuju makam Soeharto, pengunjung jalan berundak, berkelok, dan mendaki. Pusara Soeharto berada di cungkup Argosari, bangunan utama kompleks makam. Di situ terdapat pula makam istrinya, Tien Soeharto, dan makam orangtua Tien. Cungkup Argosari ini merupakan bangunan Joglo dengan gaya Solo. Dindingnya kayu ukir, sementara lantainya marmer. Terdapat empat tiang utama di dalam cungkup ini yang terbuat dari beton dengan lapisan kayu ukir dari Jepara.

Makam Gus Dur



Foto/dok.SINDOnews

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi presiden menggantikan BJ Habibie. Masa bakti Gus Dur dimulai tahun 1999 dan berakhir pada 2001. Sebelum menjabat presiden, Gus Dur adalah Ketua Umum PBNU. Ia memang tumbuh dan dibesarkan di lingkungan NU, lantaran organisasi tersebut didirikan oleh kakeknya, KH Hasyim Asy’ari.

Gus Dur lahir pada 7 September 1940 di Jombang, Jawa Timur. Di usia 69 tahun, Gus Dur meninggal dunia, tepatnya pada 30 Desember 2009. Ia dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Cukir, Jombang. Di tempat itu pula terdapat makam sang ayah, KH Wahid Hasyim, dan kakek Gus Dur, yang keduanya merupakan pahlawan nasional.

Memasuki kompleks makam, peziarah akan mendapati lorong panjang yang di kiri dan kanannya berjajar pedagang oleh-oleh. Lokasi makam Gus Dur terletak di pojok bagian utara kompleks, di dalam area yang berpagar. Nisan makam bertuliskan “Di Sini Berbaring Seorang Pejuang Kemanusiaan” dalam empat bahasa, yakni Indonesia, Arab, Inggris, dan bahasa China.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More