Jokowi Lakukan Prosesi Tanah dan Air di IKN, Istana Jelaskan Filosofinya
Senin, 14 Maret 2022 - 04:06 WIB
BALIKPAPAN - Selain kegiatan berkemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim), prosesi tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur se-Indonesia juga menjadi perbincangan publik.
Kenapa proses tanah dan air dan bagaimana filosofinya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan penjelasan. Menurutnya, inti dari prosesi air dan tanah itu adalah memanjatkan doa agar pembangunan IKN Nusantara bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan.
"Di sana nanti, di hari Senin pagi itu bersama para gubernur dan tokoh masyarakat setempat, ada sebuah prosesi di mana intinya adalah kita berdoa dan tentunya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala supaya program yang besar ini bisa berjalan dengan baik dan tentunya semua elemen masyarakat bisa mendukung," ujar Heru dalam konferensi pers secara daring dari Balikpapan, Kaltim, Minggu (13/3/2022) malam.
Heru menjelaskan prosesnya adalah para gubernur membawa tanah dan air dari masing-masing provinsi, di mana air itu diambil dari titik-titik lokasi yang tentunya sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masing-masing. Sesampainya di lokasi IKN, para gubernur akan menyerahkan kepada Presiden.
"Dan Bapak Presiden akan menuangkan di gentong yang sudah kami siapkan menjadi 1 dari 34 provinsi," terangnya.
Adapun alasan prosesi ini menggunakan tanah dan air, menurut Heru, Indonesia adalah negara Nusantara yang terbentang dari ujung Aceh sampai Papua dan memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda. Itu semua dituangkan di dalam sebuah simbol tanah dan simbol air yang jika dijadikan satu menjadi frasa "Tanah Air".
"Kira-kira seperti itu. Dan para gubernur sudah melakukan proses itu di masing-masing tempatnya dan puncaknya nanti besok bersama Bapak Presiden," beber Heru.
Kenapa proses tanah dan air dan bagaimana filosofinya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono memberikan penjelasan. Menurutnya, inti dari prosesi air dan tanah itu adalah memanjatkan doa agar pembangunan IKN Nusantara bisa berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan.
"Di sana nanti, di hari Senin pagi itu bersama para gubernur dan tokoh masyarakat setempat, ada sebuah prosesi di mana intinya adalah kita berdoa dan tentunya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala supaya program yang besar ini bisa berjalan dengan baik dan tentunya semua elemen masyarakat bisa mendukung," ujar Heru dalam konferensi pers secara daring dari Balikpapan, Kaltim, Minggu (13/3/2022) malam.
Heru menjelaskan prosesnya adalah para gubernur membawa tanah dan air dari masing-masing provinsi, di mana air itu diambil dari titik-titik lokasi yang tentunya sesuai dengan kearifan lokal dan budaya masing-masing. Sesampainya di lokasi IKN, para gubernur akan menyerahkan kepada Presiden.
"Dan Bapak Presiden akan menuangkan di gentong yang sudah kami siapkan menjadi 1 dari 34 provinsi," terangnya.
Adapun alasan prosesi ini menggunakan tanah dan air, menurut Heru, Indonesia adalah negara Nusantara yang terbentang dari ujung Aceh sampai Papua dan memiliki kearifan lokal yang berbeda-beda. Itu semua dituangkan di dalam sebuah simbol tanah dan simbol air yang jika dijadikan satu menjadi frasa "Tanah Air".
"Kira-kira seperti itu. Dan para gubernur sudah melakukan proses itu di masing-masing tempatnya dan puncaknya nanti besok bersama Bapak Presiden," beber Heru.
(kri)
tulis komentar anda