Hasto Sampaikan 8 Syarat Kebangkitan Kepemimpinan Indonesia bagi Dunia
Rabu, 09 Maret 2022 - 14:36 WIB
Keenam, kata Hasto, adalah penguasaan ilmu-ilmu dasar seperti matematika, kimia, fisika, dan biologi dengan berbagai variannya. “Ini bersifat wajib dan harus dipacu pengembangannya secara progresif. Disini kehadiran BRIN harus memperkuat budaya riset dan inovasi menjadi kultur bangsa,” kata Hasto.
Ketujuh, adanya sinergi koneksitas antara pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, dan Badan usaha miliki swasta. Yakni dengan mendorong budaya berprestasi, merit system di dalam mempercepat kemajuan menjadi bangsa yang berdikari.
Namun di atas segalanya, Hasto mengatakan ada syarat kedelapan. Bahwa bangsa Indonesia harus berani meletakkan nasib bangsa dan nasib Tanah Air di tangan bangsa sendiri. Sebab hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan sendirilah yang dapat berdiri dengan kuatnya.
“Karena itulah, marilah, dari Universitas Negeri Semarang, dengan jejaringnya yang begitu luas, dan kepeloporannya di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, marilah kita gelorakan kemajuan Indonesia raya dari kampus, dengan menggalakkan riset dan inovasi yang membumi, yang mempercepat jalan Indonesia berdikari,” tegas Hasto.
Pidato Inspiratif Hasto itu dicetak dan dibagikan kepada para wisudawan dan peserta acara. Hal itu sebagai bagian dari pertanggungjawaban ilmiah dari paparannya.
Upacara wisuda itu dipimpin oleh Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman, M.Hum. Acara dilakukan secara hybrid. Para wisudawan hadir secara langsung di aula Unnes, sementara keluarga serta peserta lainnya hadir melalui layanan telekonferensi.
Sementara Hasto hadir didampingi oleh jajaran DPD PDIP Jawa Tengah. Tampak hadir diantaranya adalah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto bersama Wakil Ketua Sofwan. Walikota Semarang Hendrarprihadi juga ikut hadir di acara itu, dan Wakil Ketua Komisi Pendidikan DPR Agustina Wilujeng.
Ketujuh, adanya sinergi koneksitas antara pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, dan Badan usaha miliki swasta. Yakni dengan mendorong budaya berprestasi, merit system di dalam mempercepat kemajuan menjadi bangsa yang berdikari.
Namun di atas segalanya, Hasto mengatakan ada syarat kedelapan. Bahwa bangsa Indonesia harus berani meletakkan nasib bangsa dan nasib Tanah Air di tangan bangsa sendiri. Sebab hanya bangsa yang berani meletakkan nasib di tangan sendirilah yang dapat berdiri dengan kuatnya.
“Karena itulah, marilah, dari Universitas Negeri Semarang, dengan jejaringnya yang begitu luas, dan kepeloporannya di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, marilah kita gelorakan kemajuan Indonesia raya dari kampus, dengan menggalakkan riset dan inovasi yang membumi, yang mempercepat jalan Indonesia berdikari,” tegas Hasto.
Pidato Inspiratif Hasto itu dicetak dan dibagikan kepada para wisudawan dan peserta acara. Hal itu sebagai bagian dari pertanggungjawaban ilmiah dari paparannya.
Upacara wisuda itu dipimpin oleh Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman, M.Hum. Acara dilakukan secara hybrid. Para wisudawan hadir secara langsung di aula Unnes, sementara keluarga serta peserta lainnya hadir melalui layanan telekonferensi.
Sementara Hasto hadir didampingi oleh jajaran DPD PDIP Jawa Tengah. Tampak hadir diantaranya adalah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto bersama Wakil Ketua Sofwan. Walikota Semarang Hendrarprihadi juga ikut hadir di acara itu, dan Wakil Ketua Komisi Pendidikan DPR Agustina Wilujeng.
(kri)
tulis komentar anda