Hasto Sampaikan 8 Syarat Kebangkitan Kepemimpinan Indonesia bagi Dunia

Rabu, 09 Maret 2022 - 14:36 WIB
Kandidat Doktor Universitas Pertahanan (Unhan), Hasto Kristiyanto menyatakan kebangkitan kepemimpinan Indonesia bagi dunia memerlukan setidaknya 8 syarat. Foto/MPI
SEMARANG - Kandidat Doktor Universitas Pertahanan (Unhan), Hasto Kristiyanto menyatakan kebangkitan kepemimpinan Indonesia bagi dunia memerlukan setidaknya 8 syarat. Dimulai dengan penggalian spirit kepemimpinan Indonesia seperti sudah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa.

Hal itu disampaikan Hasto yang juga Sekretaris Jenderal DPP PDIP dalam Pidato Inspiratif di Upacara Wisuda ke-110 Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Rabu (9/3/2022).

Menurut Hasto, syarat pertama adalah menggali kembali keseluruhan spirit tentang kepemimpinan Indonesia yang telah ditunjukkan oleh para pendiri bangsa. “Belajar dari kepemimpinan Bung Karno dan Bung Hatta, ada korelasi antara ide/gagasan/imajinasi, spirit, tekad, dan tindakan strategis di dalam mencapai visi kepemimpinan Indonesia,” ujar Hasto.

Di hadapan para wisudawan, Hasto memaparkan panjang mengenai kepemimpinan Proklamator Ir Soekarno membangun Indonesia dan bagi dunia. Dipaparkannya bagaimana Soekarno membuktikan sebuah kepemimpinan stratejik yang visioner namun membumi dan itu lahir melalui kepemimpinan intelektual yang menciptakan daya imajinasi tentang masa depan.

“Bung Karno memperkirakan pada tahun 1945 bahwa suatu saat Eropa dan Amerika Serikat akan mengalami krisis ekonomi bersamaan akibat bekerjanya kapitalisme. Kapitalisme menciptakan krisis, belum selesai krisis yang satu, muncul krisis lainnya, dengan dampak yang semakin berat dan kompleks. Pandangan ini terbukti pada tahun 2008,” urai Hasto.



Hasto lalu menjelaskan syarat kedua kebangkitan kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Yakni ideologi Pancasila dan UUD 1945 harus dipahami semangat dan konsepsinya di dalam membangun kepemimpinan Indonesia.

Syarat ketiga, adanya kepemimpinan strategis yang memadukan antara kepemimpinan ideologis yang memberikan arah, dengan kepemimpinan teknokratis yang menghadirkan kepemimpinan intelektual dalam agenda strategis guna membangun rasa percaya diri bangsa untuk percaya pada kekuatan sendiri.

Keempat, tersedia konsepsi pola pembangunan dalam perspektif jangka pendek, menengah, dan panjang. Konsep ini menjadi guideline policy dari seluruh penyelenggaran negara di dalam mewujudkan cita-cita nasionalnya.

Kelima, pendidikan dan kebudayaan ditempatkan sebagai lambang supremasi kemajuan. Di sini perguruan tinggi harus menjadi motor kemajuan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More